Contoh Proposal Kewirausahaan sebagai Referensi
Proposal kewirausahaan berguna untuk mempresentasikan rancangan program wirausaha yang ingin dijalankan. Poin-poinnya meninjau beberapa aspek penting dari pelaku usaha.
Sebagaimana fungsi proposal pada umumnya, dokumen ini menjabarkan program wirausaha secara umum hingga spesifik. Termasuk dari segi keuangan dan identifikasi produk.
Proposal kewirausahaan diajukan kepada pihak yang bersangkutan. Termasuk investor, mitra usaha, serta calon sponsor. Tak hanya itu, proposal kewirausahaan juga berguna untuk pelaku usaha untuk mengidentifikasi serta menganalisa rancangannya. Anda juga bisa mengajukannya untuk mendapatkan suntikan dana dari fasilitator.
Terkait dengan itu, kali ini kami akan memberikan contoh proposal kewirausahaan. Untuk mengetahui lengkapnya, simak tulisan di bawah ini.
Contoh Proposal Kewirausahaan
Berikut ini contoh proposal kewirausahaan yang dapat menjadi rujukan untuk calon pelaku usaha, dilansir dari Academia.
Judul: Proposal Kewirausahaan “Bandros” Jajanan Khas Bandung Kekinian
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Proposal Kewirausahaan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Nyoman Sugihartini.S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing kami dalam mencoba melakukan wirausaha kuliner Bandros dan tak lupa lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam kelancaran usaha kami.
Proposal Kewirausahaan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan juga sebagai wujud dokumen tertulis dari kegiatan usaha kami.
Kami sadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan Proposal Kewirausahaan ini untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna membuat kami jauh lebih baik lagi dalam menyusun proposal ke depan. Harapannya semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi yang ingin mencoba berwirausaha.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang.
Di Indonesia sendiri belum begitu banyak masyarakatnya yang berwirausaha, sebagian besar menjadi karyawan atau buruh di negeri sendiri. Pola pikir kesuksesan hanya didapatkan jika bekerja di kantoran dan perusahaan yang besar mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisnis dan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Dari permasalahan diatas kami mencoba berwirausaha sebagai upaya pelatihan diri bagi kami dan mengubah mindset bahwa lulusan sarjana tidak hanya menjadi pekerja tetapi dapat membuka lapangan pekerjaan. Kami membuka usaha kuliner dengan produk “Bandros” yaitu jajanan khas Kota Bandung yang berbahan dasar tepung beras, tentunya sangat mudah didapatkan sehingga olahan ini dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.
1.2 Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi pelopor wirausahawan muda jajanan tradisional khas Kota Bandung
2. Misi
- Mengenalkan jajanan tradisional Bandros ke Masyarakat Luas
- Membuat inovasi dengan produk tradisional
- Meningkatkan kualitas makanan tradisional
- Mengutamakan kualitas pelayanan demi kepuasan konsumen
1.3 Tujuan dan Maksud Kegiatan Usaha
1. Tujuan Kegiatan Usaha
Tujuan kami memilih jenis usaha ini yaitu:
- Mendapatkan keuntungan.
- Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang kami buat agar mencapai target penjualan
- Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.
- Mengasah softskill berwirausaha.
2. Maksud Kegiatan Usaha
Dari kegiatan ini kami bermaksud menyalurkan ilmu yang kami miliki yaitu kemampuan di bidang kuliner, adapun terjun di dunia usaha sebagai bentuk mencari pengalaman dan menambah wawasan keilmuan agar kelak dapat lebih baik lagi jika berwirausaha.
Pembahasan
2.1 Profil
Bandros adalah brand dari kegiatan usaha kami, bahan bakunya adalah tepung beras yang dibuat adonan lalu digoreng seperti biasa. Bandros biasanya dikenal dengan istilah “Jajanan SD” di Kota Bandung. Namun sampai saat ini bandros sudah jarang ditemukan di sekolah-sekolah maupun di tempat lain, untuk itu kami ingin mengembangkan kembali dengan membuat inovasi pada adonan dan sausnya. Adapun nama usaha yang akan kami perkenalkan adalah “BANDROS” dan menanamkan imej ‘Jajanan Khas Bandung Kekinian’, serta lokasi penjualan di Jl. Dewi Sartika Utara No. 17.
2.2 Strategi Pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang ditempuh dalam melakukan strategi pasar antara lain:
1. Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan dicapai, produk yang harus kami buat adalah produk yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa dinikmati dari anak-anak hingga orang dewasa.
2. Targeting
Target pasar yang kami bidik adalah kalangan mahasiswa, masyarakat setempat, serta kantin-kantin sekolah.
3. Positioning
Agar produk kami mudah dikenali oleh masyarakat, kami berinovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada. Bahan yang kami tambahkan yaitu sosis, black pepper, udang rebung, serta keju cheddar. Adapun kemasannya akan kami buat dengan mika atau gabus,. Sehingga tampilan lebih menarik, rasa lebih unggul dan kualitas sangat baik.
2.3 Analisis SWOT Sebagai Kelayakan Usaha
Sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha, setiap kegiatan untuk memulai usaha kami harus mengukur kemampuan kami terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
1. Kekuatan (Strength)
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang kami buat ini belum ada di Bali khususnya di Singaraja.
2. Kelemahan (Weakness)
- Produk tidak tahan lama.
- Produk mudah ditiru.
- Harga bahan baku tidak stabil.
3. Peluang (Opportunity)
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha Bandros ini berbeda dengan Bandros yang biasa, Bandros ini produk hasil modifikasi sehingga menjadi produk baru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern.
Bandros di jaman sekarang sudah jarang yang memproduksi, sehingga kami mempunyai peluang yang cukup baik dalam pemasaran, apalagi Bandros merupakan varian baru yang dapat menarik minat konsumen untuk merasakan sensasi baru dari Bandros ini.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman yang dapat timbul dari usaha BANDROS ini antara lain:
- Pesaing tidak sehat.
- Bahan baku tidak stabil.
- Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk kami.
Manajemen Produksi
3.1 Proses Produksi
Kegiatan yang kami lakukan dalam kegiatan produksi yaitu:
1. Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2. Melalui bagian produksi, kami mulai menentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama. Dalam hal ini kami melakukan survei pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar pasar.
3. Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan asas higienis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan produk yang kami pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini dilakukan untuk membuat sistem manajemen yang baik dalam kegiatan usaha. Kami percaya, jika penanganan konsumen tersusun dengan baik maka semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.
3.2 Bahan Baku
Dalam proses produksi kami menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut:
1 Tepung Beras 300gr Rp. 1.700 Rp. 5.000
2 Minyak Goreng 1lt Rp. 12.000 Rp. 12.000
3 Garam 1bks Rp. 1.500 Rp. 1.500
4 Santan 200ml Rp. 7.000 Rp. 7.000
5 Daun Pandan 1lbr Rp. 2.000 Rp. 2.000
6 Vanili 5gr Rp. 3.500 Rp. 3.500
7 Sosis 10pcs Rp. 1.000 Rp. 10.000
8 Udang Rebung 100gr Rp. 9.000 Rp. 9.000
9 Saus Sambal 2 botol Rp. 12.000 Rp. 24.000
10 Kelapa Parut 150gr Rp. 6.000 Rp. 6.000
11 Keju Cheddar 400gr Rp. 4.500 Rp. 49.000
Total Rp. 129.000
Tabel 1.1 (Daftar Bahan Baku)
3.3 Peralatan dan Perlengkapan
Dalam kegiatan produksi kami, peralatan dan perlengkapan yang kami gunakan sebagai berikut:
1. Peralatan
1 Wajan Khusus Pukis 1
2 Pengait 1
3 Pisau 1
4 Baskom 1
5 Tatakan 1
Tabel 1.2 (Daftar Peralatan)
2. Perlengkapan
1 Mika 100pcs Rp. 500 Rp. 50.000
2 Garpu Plastik 5pck Rp. 3.500 Rp. 17.500
3 Kertas Minyak 100 lbr Rp. 200 Rp. 20.000
Total Rp. 87.500
Tabel 1.3 (Daftar Perlengkapan)
3.4 Biaya Lain-Lain
1 Isi Ulang Gas Rp. 20.000
2 Pamflet Rp. 10.000
3 Kupon Rp. 2.000
Total Rp. 32.000
Tabel 1.4 (Biaya Lain-Lain)
3.5 Cara Pembuatan
1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Iris sosis menjadi bagian-bagian kecil.
3. Parut kelapa memanjang
4. Rebus santan, pandan dan tambahkan sedikit garam. Lalu dinginkan.
5. Campur kelapa, tepung beras, garam, santan sedikit-sedikit sambil diaduk.
6. Panaskan cetakan dengan diolesi minyak lalu tuang sedikit demi sedikit adonan.
7. Taburi sosis, udang rebung, atau perisa diatasnya. Lalu ditutup.
8. Panggang diatas api kecil. Jika bagian atas sudah terlihat padat lalu diangkat dan tiriskan.
9. Bandros siap dijual.
Rencana Anggaran
4.1 Modal/ Pemasukkan
Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi adalah sebesar Rp. 248.500
Total Biaya = Bahan Baku + Perlengkapan + Biaya lain-lain
= Rp. 129.000 + Rp. 87.500 + Rp. 32.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi menghasilkan 250 pcs produk dengan modal pengeluaran Rp. 248.500
4.2 Penentuan Harga Jual
Harga Pokok Produksi = Total Biaya/Hasil Produksi
= Rp. 248.500,-/250
= Rp. 994,-
Harga Jual = Harga Pokok+Laba yang diinginkan
= Rp. 994,- + Rp. 306,-
= Rp. 1.500
Jadi harga jualnya yaitu (Rp. 1.300,-/pcs)
4.3 Perhitungan Laba/Rugi
Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal
= (250 x Rp. 1.500)- Rp. 248.000
= Rp. 375.000 – Rp. 248.000
= Rp. 127.000,-
Persentase Laba = Laba/Modalx100%
= 127.000/248.000x100%
= 0.51%
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 0.51%
Penutup
5.1 Kesimpulan
Bandros merupakan brand produk yang diciptakan oleh kami dalam bidang ini, kami menciptakan produk ini atas survey yang kami lakukan untuk mencari peluang bisnis yang baik dan bermanfaat (yang dibutuhkan) oleh masyarakat, kami sangat mengharapkan produk yang kami buat dapat diterima dan disenangi oleh konsumen.
Demikian penjelasan mengenai contoh proposal kewirausahaan. Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan proposal tersebut untuk mengajukan rancangan program wirausaha kepada pihak yang bersangkutan atau pengelola agar memahami gambaran dan sasarannya.