7 Keutamaan Bulan Muharram yang Suci dan Penuh Kemuliaan
Pada kalender Hijiriyah, Muharram merupakan bulan pertama yang sangat istimewa dan sangat dimuliakan oleh Allah SWT.
Selain itu, bulan ini juga memiliki makna dan keutamaan yang perlu diketahui umat Muslim. Hal ini dikarenakan dengan mengetahui keutamaan tersebut, umat Muslim bisa segera melaksanakan berbagai amalan yang disunahkan.
Lantas, apa saja keutamaan yang dimiliki bulan Muharram? Berikut di bawah ini ulasannya.
Keutamaan Bulan Muharram
Berikut ini tujuh keutamaan dalam bulan Muharram beserta dalilnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Bulan yang Suci
Muharram termasuk salah satu bulan suci dalam Islam. Hal ini termaktub dalam firman Allah yang menyebutkan empat bulan suci dalam Islam yaitu, QS At Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (QS. At Taubah: 36).
Selain itu, di zaman dahulu masyarakat Arab dilarang untuk berperang karena sucinya keempat bulan tersebut. Sebagaimana dalam sebuah hadis dari Abu Bakrah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan Bumi. Satu tahun ada 12 belas bulan. Di antaranya empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Zulkaidah, Zulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Syaban." (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Bulan Allah
Muharram juga disebut dengan syahrullah al Asham yang berarti bulan Allah yang sunyi. Keistimewaan ini diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
اَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Artinya: "Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadan adalah pada bulan Allah yaitu, Muharram." (HR. Muslim).
3. Bulan yang Memiliki Peristiwa Penting Bagi Para Nabi
Keutamaan berikutnya dari bulan Muharram yaitu merupakan bulan yang memiliki makna penting bagi para nabi. Hal ini dikarenakan pada bulan ini ada berbagai peristiwa penting yang terjadi pada para Nabi, yaitu:
- Nabi Adam: Diciptakannya Nabi Adam AS dan istrinya Hawa. Selain itu, di bulan Muharram juga-lah Allah memberikan ampunan kepada Nabi Adam setelah memakan buah Khuldi yang dilarang oleh Allah.
- Nabi Idris: Allah mengangkat derajat Nabi Idris di bulan Muharram.
- Nabi Nuh: diselamatkan dari bencana banjir.
- Nabi Ibrahim: diselamatkan dari kobaran api yang hampir merenggut nyawa Beliau.
- Nabi Yusuf: dibebaskan dari penjara setelah difitnah karena laporan Al-Aziz yang merupakan majikannya.
- Nabi Yaqub: di bulan Muharram Nabi Yaqub bisa melihat kembali setelah terpuruk dan jatuh sakit akibat putranya, Nabi Yusuf, menghilang. Hal ini tertuang di dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 76.
- Nabi Ayyub: diberikan kesembuhan dari penyakit kulit bernanah di sekujur tubuhnya.
- Nabi Musa: diselamatkan dari kejaran Fir’aun yang terjadi pada 10 Muharram. Selain itu diturunkannya kitab Taurat dan tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah juga terjadi pada bulan Muharram.
- Nabi Yunus: berhasil keluar dari perut ikan setelah bertahan selama 40 hari.
- Nabi Muhammad: peristiwa hijrahnya Beliau dari Mekah ke Madinah.
4. Termasuk Bulan yang Mulia
Di dalam Islam, terdapat 4 bulan yang sangat mulia, yang disebut sebagai bulan haram atau asyhurul hurum, yang salah satunya adalah Muharram. Selain Muharram, bulan lainnya yaitu Dzulhijjah, Rajab, dan Dzulqa’dah.
Pada bulan-bulan ini, umat Islam dilarang melakukan peperangan dan diperintahkan untuk melakukan amalan baik. Hal ini tertuang dalam Alquran surat At-Taubah ayat 36, yang artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah : 36).
5. Terdapat Hari Asyura
Pada bulan Muharram, terdapat Hari Asyura yang sangat penting dalam sejarah Islam karena terdapat banyak peristiwa besar yang terjadi. Asyura sendiri jatuh pada tanggal 10 Muharram sehingga menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang istimewa.
Oleh karena itulah, umat Islam disunahkan untuk menjalani puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Tak hanya itu, umat Islam juga disunnahkan menjalani puasa sehari sebelumnya yang disebut puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
6. Puasa Terbaik setelah Bulan Ramadhan
Bulan Muharram juga merupakan salah satu waktu terbaik yang dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa. Bahkan, Rasulullah telah bersabda bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa terbaik setelah bulan Ramadhan
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)
7. Dilipatgandakan Pahala
Pahala dari ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah. Hal tersebut telah disampaikan di dalam sebuah hadis, sebagai berikut:
"Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatan kalian," (HR. Bukhari dan Muslim).