6 Penyebab Kebakaran Hutan yang Harus Diwaspadai
Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa ketika hutan atau lahan terbakar, baik secara alami maupun oleh tindakan manusia, yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kerugian dalam segi ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan politik. Penyebab kebakaran hutan dapat bermacam-macam, baik itu karena faktor alam maupun faktor manusia.
Ternyata, aktivitas manusia seperti membuka lahan dengan cara membakarnya juga dapat menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan. Selain itu, ketidaktahuan dalam mematikan api unggun secara benar saat berkemah di hutan atau gunung juga berkontribusi dalam menyebabkan kebakaran hutan.
Penyebab kebakaran hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu alam dan ulah manusia. Alam dapat memberikan risiko terjadinya kebakaran ketika musim kemarau yang panjang dan ketika gunung berapi meletus. Sementara itu, ulah manusia dapat menjadi penyebab kebakaran hutan karena kesalahan dan faktor ekonomi. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simka uraian berikut.
Penyebab Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat terjadi karena dua faktor utama, yaitu faktor manusia dan faktor alami. Berikut ini sederet faktor penyebab kebakaran hutan:
1. Sambaran Petir
Salah satu penyebab kebakaran hutan secara alami adalah adanya sambaran petir. Ketika petir menyambar pohon atau semak yang kering, api bisa muncul dan meluas ke seluruh hutan.
Namun, petir bukanlah satu-satunya penyebab kebakaran hutan. Terdapat berbagai faktor dan kondisi pendukung lainnya yang membuat pohon atau lahan kering mudah terbakar, seperti cuaca, jenis pohon, dan lanskap hutan.
Cuaca juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi kebakaran hutan, terutama jika suhu udara tinggi, curah hujan rendah, dan tingkat kelembaban yang rendah. Semua faktor ini memicu kemungkinan terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh petir.
2. Letusan Gunung Berapi dan Kebakaran Hutan
Letusan gunung berapi juga menjadi salah satu penyebab alami terjadinya kebakaran hutan. Secara umum, kebakaran hutan terjadi karena adanya aliran lava panas akibat letusan gunung.
Lava adalah cairan yang kental dan panas yang dapat merusak infrastruktur yang dilaluinya. Suhu lava saat dierupsikan mencapai sekitar 8000 hingga 12000 derajat Celcius.
Biasanya, aliran lava dari gunung berapi bergerak dengan kecepatan yang lamban sehingga manusia dapat menghindarinya. Namun, meskipun bergerak lambat, lava tetap dapat membakar pohon dan semak yang dilewati.
Apalagi, beberapa gunung berapi aktif dikelilingi oleh hutan yang luas, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran. Panas yang ditimbulkan oleh lava yang ekstrim dapat menyebabkan terbakarnya vegetasi dan kemudian menyebar, sehingga dapat menyebabkan kebakaran hutan.
Mengingat suhu lava dari letusan gunung yang sangat tinggi, tidaklah sulit bagi lava untuk membakar segala sesuatu yang dilewatinya. Hal ini dengan mudah terjadi terutama jika pada saat itu musim kemarau yang panjang sedang terjadi.
3. Musim Kemarau
Kemarau juga menjadi penyebab kebakaran hutan. Selama musim tersebut, hujan jarang atau bahkan tidak ada sama sekali. Intensitas hujan yang rendah berpengaruh pada jumlah kebakaran yang teridentifikasi melalui hotspot. Semakin rendah curah hujan, semakin banyak hotspot yang muncul.
4. Tutupan Lahan dan Jenis Tanah
Di beberapa lokasi seperti Sumatra dan Kalimantan, kebakaran hutan dipengaruhi oleh kondisi tutupan lahan dan jenis tanah. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan biomassa yang menjadi komponen utama kebakaran.
Pada musim kemarau yang ekstrem, ketersediaan biomassa yang tinggi meningkatkan potensi kebakaran. Jenis tanah juga mempengaruhi kemungkinan kebakaran hutan. Lahan gambut memiliki tingkat kerawanan yang tinggi karena mengandung banyak material organik yang tertimbun dalam keadaan basah. Namun, jika air dalam lahan gambut dikeringkan, gambut mudah kering dan menjadi penyebab kebakaran hutan pada musim kemarau.
5. Pembukaan Lahan dengan Metode Dibakar
Aktivitas masyarakat dalam mengolah lahan pertanian atau perkebunan dengan menggunakan metode tebas-bakar (slash and burn) juga menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan. Masyarakat memilih metode ini karena pertimbangan terbatasnya tenaga kerja, mobilitas yang sulit menuju lahan, dan keterbatasan modal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, pembakaran menjadi cara yang paling mudah dan murah dalam membuka lahan. Namun sayangnya, metode pembukaan lahan dengan membakar ini memiliki risiko meluas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.
Diketahui selanjutnya, diperlukan adanya metode penyiapan lahan tanpa pembakaran (zero burning) sebagai solusi yang harus diimplementasikan. Namun hal ini memerlukan alat-alat mekanis yang tidak murah untuk melaksanakan metode tersebut. Oleh karena itu, peran pemerintah perlu menjadi pendukung dalam mewujudkan upaya pembukaan lahan tanpa pembakaran.
6. Perburuan Satwa Liar dan Mendirikan Api Unggun
Perburuan satwa liar juga dapat menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan, terutama jika dilakukan dengan menggunakan senapan api. Selain itu, para pemburu juga sering mendirikan tenda dan membuat api unggun untuk keperluan memasak atau sekadar menghangatkan diri. Jika aktivitas tersebut dilakukan dengan ceroboh, maka dapat menimbulkan kebakaran hutan.
Itulah penyebab kebakaran hutan yang umum terjadi. Selanjutnya dapat diketahui, kebakaran hutan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Contohnya mulai dari aktivitas manusia, hingga faktor eksternal lainnya.
