Apa Itu Kebebasan Finansial? Ini Pengertian dan Langkah Menggapainya
Menjalani hidup yang baik dan sejahtera merupakan impian banyak orang. Pensiun di waktu muda juga menjadi pilihan beberapa orang. Hal ini berkaitan dengan konsep kebabasan finansial.
Kebebasan finansial menjadi cita-cita masyarakat agar dapat hidup lebih baik dan lebih sejahtera. Istilah ini pun muncul seiring berkembangnya zaman.
Mungkin belum jelas bagi beberapa orang mengenai apa itu kebebasan finansial. Oleh karena itu, penting untuk memahami definisi dan manfaatnya agar dapat meraih kebebasan finansial dengan baik.
Apa Itu Kebebasan Finansial atau Financial Freedom?
Kebebasan finansial adalah kondisi ketika seseorang menikmati kebebasan finansial memiliki simpanan yang memadai, bebas dari beban utang, dan dapat meraih pendapatan pasif. Selain itu, mereka mampu membeli barang-barang yang termasuk kebutuhan dan keinginan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebebasan finansial memberikan fleksibilitas kepada seseorang untuk membuat keputusan keuangan tanpa rasa cemas terkait keterbatasan finansial. Secara singkat, kebebasan finansial adalah situasi di mana seseorang dapat menjalani hidup dengan nyaman tanpa kekhawatiran terkait keterbatasan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Salah satu langkah kunci menuju kebebasan finansial adalah memulai investasi sejak dini.
Langkah-langkah Menuju Financial Freedom
Setelah mengetahui apa itu kebebasan finansial, menarik memahami cara menggapainya. Melihat keuntungan yang telah disebutkan, tidak mengherankan bahwa mencapai kebebasan finansial menjadi tujuan finansial, terutama di kalangan generasi muda. Berikut ini langkah menuju kebebasan finansial.
1. Membuat Anggaran dan Terapkan Prinsip Pengeluaran yang Bijaksana
Langkah pertama menuju kebebasan finansial adalah membuat anggaran yang rinci. Identifikasi pengeluaran rutin, seperti makanan, transportasi, dan tagihan. Sertakan juga pengeluaran berkala seperti cicilan atau belanja.
Terapkan prinsip pengeluaran bijaksana. Pisahkan keinginan dan kebutuhan, bandingkan harga sebelum membeli, dan cari cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Caranya yakni dengan mengadopsi metode budgeting 70/20/10, dengan alokasi 70% untuk kebutuhan hidup, 20% untuk membayar utang, dan 10% untuk menabung. Alternatifnya, gunakan metode 50/30/10/10, dengan alokasi 50% untuk kebutuhan hidup, 30% untuk membayar utang, 10% untuk ditabung, dan 10% untuk hiburan.
Jika mampu mengalokasikan dana dengan tepat, pengeluaran pun menjadi bijak. Pembelian barang pun menjadi keputusan yang tepat dan tidak impulsif.
2. Mengurangi Utang dan Membayar dengan Tepat
Jika memiliki utang atau cicilan, utamakan pembayaran utang daripada membeli barang yang dianggap kurang penting. Fokus pada pembayaran utang dengan suku bunga tinggi terlebih dahulu. Sebaliknya, buatlah rencana pembayaran yang konsisten untuk mengurangi utang secara bertahap, sambil tetap memenuhi pembayaran minimum untuk utang dengan suku bunga rendah.