DPP PAN Sebut People Power Layu Sebelum Berkembang

Image title
29 April 2019, 16:42
people power, PAN
ANTARA FOTO/ Reno Esnir
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Eddy Suparno (kanan) di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Wakil Ketua Dewan Pengurus Partai (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan menyebutkan secara terbuka bahwa pengerahan people power bukanlah tindakan yang tepat dilakukan dalam proses pemilu saat ini.

Hal tersebut ia utarakan dalam diskusi politik bertemakan “no people no power” di D'Hotel Jakarta, Senin (29/4).  Ia secara terbuka menentang adanya people power jika dilakukan pada saat pemilu kali ini, sebab ia merasa hal tersebut sangat berbahaya jika dilakukan.

Advertisement

Terkait people power ini Bara menyebut bukan hanya dirinya yang menentang, melainkan banyak pihak di internal PAN juga menentang, seperti Zulkifli Hassan sebagai Ketua Umum juga menurutnya tidak pernah mengeluarkan tanggapan yang mendukung mengenai people power.

"Tidak, Ketua Umum tidak pernah mengeluarkan statement yang mendukung mengenai people power ini,” ungkap Bara.

Bara juga menegaskan bahwa isu people power ini sudah layu sebelum berkembang dan kini sejak isu tersebut dilontarkan keberadaannya kian redup, sudah tidak ada pembicaraan lagi mengenai people power. Ia pun mengatakan jika semua keputusan sudah berada di jalur yang benar yakni melalui jalur konstitusional.

Senada dengan Bara, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri menyebut, people power sangat tidak tepat jika dilontarkan sekarang, saat kondisi sedang baik-baik saja. Menurutnya, people power jauh lebih tepat jika diserukan pada saat kondisi negara sedang berada di bawah kepemimpinan yang otoriter, jika ada tirani politik seperti pada masa orde baru.

“Saya setuju dengan apa yang dikatakan bang Bara, people power jika dilakukan pada saat ini tidaklah relevan. Di tengah demokrasi kita yang sudah terkonsolidasi dengan baik, lembaga-lembaga pemerintahan kita pun masih dipercaya masyarakat. Tidak relevan jika berbicara people power dengan tidak adanya tirani politik di Indonesia,” ujar wanita yang biasa disebut Puput ini.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ramadhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement