Perludem Identifikasi Lima Masalah Pemilu 2019

Ameidyo Daud Nasution
24 April 2019, 17:23
Pemilu 2019, Perludem, Bawaslu
Petugas PPSU dan PPK tengah menditribusikan manyface logistik Pemilu 2019 di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (16/4).

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menginventarisir lima masalah yang terjadi pada Pemilu 2019. Beberapa masalah menyebar mulai dari beredarnya kabar bohong (hoax) hingga beratnya pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dalam waktu yang bersamaan.

Direktur Perludem Titi Anggraini mengatakan hoax yang melanda bukan saja ditujukan pada penyelenggara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun juga kepada keseluruhan proses penyelenggaraan dan peserta Pemilu 2019. Ia mengatakan hal ini erat kaitannya dengan literasi digital para pemilih yang harus diperbaiki. "Pendidikan pemilih harus menyasar literasi digital," kata Titi kepada Katadata di Jakarta, Rabu (24/4).

Kedua, Pemilu 2019 yang kompleks dan berat serta membebani penyelenggara, peserta, hingga pemilih. Beratnya pelaksanaan Pemilu 2019 menurut Titi tak lain adalah karena pelaksanaannya dilakukan secara serentak dalam satu hari, yakni 17 April lalu.

(Baca: Wiranto Bantah Tuduhan Konspirasi Pemerintah dalam Pilpres 2019)

Oleh sebab itu ia meminta pemilihan ke depannya dibagi dua, yakni nasional seperti Pilpres, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sedangkan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, Kabupaten, dan Kotamadya dapat dilangsungkan bersamaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Dengan rentang waktu pemilihan tingkat nasional dan daerah 2,5 tahun," kata dia.

Ketiga, atensi masyarakat yang lebih terfokus kepada Pilpres ketimbang Pileg dikatakan Titi membuat potensi kecurangan di pemilihan anggota legislatif tidak terawasi dengan baik laiknya Pilpres. Padahal legislatif merupakan lembaga yang tak kalah penting.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...