Forum Energi: Ketergantungan Batu Bara pada Pasar Ekspor Berbahaya

Image title
18 April 2019, 20:44
batu bara, industri pertambangan
ANTARA FOTO/WAHDI SETIAWAN
Kapal tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Jumat (29/3/2019). Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batu bara tahun ini sebesar 490 juta ton atau turun 3,9 persen dibanding tahun lalu.

Forum Energi yang tergabung dalam Indonesia Mining Energy Forum (IMEF) menyatakan bahwa ketergantungan batu bara pada pasar ekspor Tiongkok dan India bisa membahayakan industri pertambangan dalam negeri. Sebab, kedua negara tersebut mulai membatasi impor batu bara karena ingin menurunkan tingkat emisi.

Ketua Umum Indonesian Mining Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan hal itu berdampak pada permintaan pasar yang melemah dan suplai batu bara yang berlebih. Sehingga Harga Batu Bara Acuan (HBA) akhirnya mengalami penurunan. "Kebijakan Cina dan India tentu sangat membahayakan industri pertambangan Indonesia," kata Singgih, kepada Katadata.co.id, saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/4).

Advertisement

Apalagi kebutuhan batu bara dalam negeri untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga belum terserap optimal, dari pertumbuhan listrik yang diproyeksikan 8% pada tahun lalu, realisasinya hanya mencapai sekitar 4%.

(Baca: IMEF Nilai Kewajiban Batu Bara Dalam Negeri Tak Perlu Dipaksakan)

Sementara itu, pada 2019 produksi batu bara nasional ditargetkan sebesar 489 juta ton. Sedangkan berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) diproyeksikan kebutuhan batu bara pada 2026 hanya sebesar 168 juta ton.

Singgih mengatakan dilihat dari kondisi global, bisinis ini tetap tumbuh meski tak sebaik sebelumnya. Oleh karena itu, diversifikasi pasar ekspor ke negara Asia lainnya menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kondisi ini, seperti ke Vietnam maupun Malaysia.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement