Hubungan AS-Tiongkok Memanas, Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Investasi

Image title
11 Mei 2020, 13:13
Ilustrasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Hubungan AS-Tiongkok yang tidak harmonis imbas pandemi corona membuat sejumlah perusahaan AS siap merelokasi usahanya ke Indonesia, salah satunya industri farmasi.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Hubungan AS-Tiongkok yang tidak harmonis imbas pandemi corona membuat sejumlah perusahaan AS siap merelokasi usahanya ke Indonesia, salah satunya industri farmasi.

Indonesia disebut bakal menerima dampak positif dari perseteruan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, terkait pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, ada kemungkinan Indonesia menjadi destinasi relokasi perusahaan manufaktur AS.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu perusahaan farmasi AS berencana merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke Indonesia. Rencananya, pabrik tersebut akan dibangun di lahan seluas 4.000 hektare (ha), di Jawa Tengah.

Advertisement

"Saya diminta Presiden Joko Widodo untuk bicara dengan pembantu Presiden AS Donald Trump, dan sekarang 4.000 Ha lahan di Jawa Tengah sedang disiapkan," kata Luhut, dalam diskusi daring, Minggu (10/5).

Untuk mempersiapkan lahan ini Luhut juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan untuk pembangunannya sudah mulai dikerjakan.

Kondisi ini dapat dimanfaatkan industri farmasi dalam negeri untuk meningkatkan produksi bahan baku, untuk menghilangkan ketergantungan impor dari luar negeri. Saat ini, industri farmasi dalam negeri masih mengandalkan impor bahan baku, yakni 60% dari Tiongkok, dan 30% dari India.

(Baca: Krisis Bahan Baku Impor Hantui Industri Farmasi)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement