Kebijakan Pemerintah Tentang Corona Dinilai Membingungkan Masyarakat

Dimas Jarot Bayu
10 Juni 2020, 18:38
Ilustrasi, petugas menegur warga yang tak mematuhi protokol kesehatan. Ahli manajemen penanganan bencana Puji Pujiono menilai narasi pemerintah yang berubah-ubah mengenai penanganan Covid-19 membuat masyarakat kebingungan.
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.
Ilustrasi, petugas menegur warga yang tak mematuhi protokol kesehatan. Ahli manajemen penanganan bencana Puji Pujiono menilai narasi pemerintah yang berubah-ubah mengenai penanganan Covid-19 membuat masyarakat kebingungan.

Ahli manajemen penanganan bencana Puji Pujiono menilai narasi dan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19 kerap berubah-ubah. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat bingung, padahal pemerintah sudah mau menerapkan tatanan normal baru di masyarakat.

“Ini menunjukkan ada krisis narasi publik tentang kredibilitas pemerintah,” kata Pujiono dalam sebuah acara diskusi daring, Rabu (10/6).

Advertisement

Pujiono mengatakan, pemerintah awalnya mengatakan virus corona bukanlah masalah besar dan akan hilang dengan sendirinya. Hal itu sempat diperkuat dengan kebijakan pemerintah untuk menggencarkan sektor pariwisata di dalam negeri.

Hanya saja, kebijakan tersebut tak lama berubah, karena tiga pekan kemudian narasi berubah. Pemerintah kemudian mengatakan mengajak seluruh masyarakat agar bersama-sama memerangi Covid-19.

Beberapa minggu kemudian, pemerintah kembali mengubah narasi dalam penanganan corona. Saat itu, pemerintah menyampaikan agar masyarakat bisa berdamai dengan corona. Kini, pemerintah membuat narasi agar masyarakat bisa beradaptasi dengan corona dalam tatanan normal baru.

“Dalam konotasi saya, (pemerintah) sudah menyerah. Pada akhirnya keputusan itu diserahkan kepada rakyat,” ujarnya.

(Baca: Kasus Baru Covid-19 Menanjak Setelah New Normal, Apa yang Terjadi?)

Ia pun menyoroti istilah normal baru yang sempat disampaikan pemerintah. Menurutnya, istilah tersebut tak tepat karena masyarakat menganggap bahwa pandemi corona telah selesai Dengan demikian, masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Padahal, jika berbicara secara semantik, Pujiono menganggap istilah tersebut merupakan pelembagaan dari perubahan yang terjadi karena wabah. Artinya, segala upaya yang selama ini dilakukan, seperti pembatasan sosial, dan pola hidup sehat, dilembagakan.

Atas dasar itu, Pujiono menilai pemerintah harus bisa memperbaiki narasi kebijakan penanganan corona. Di samping itu, perlu ada penyukuhan dan pendidikan kepada masyarakat untuk mencegah penularan corona.

Pemerintah juga harus melakukan rekayasa sosial agar perilaku masyarakat bisa berubah dalam menghadapi pandemi corona.

“Kalau sudah dikendalikan, pemerintah harus melakukan penguatan kekuasaan peraturan dan kebijakan untuk mendorong perubahan sosial,” katanya.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement