Pendapatan Anjlok 30%, Garuda Merugi Lagi Rp 1,7 Triliun di Kuartal I

Image title
1 Juli 2020, 17:38
Ilustrasi, pesawat milik PT Garuda Indonesia Tbk. Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar US$ 120,16 juta pada kuartal I 2020.
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, pesawat milik PT Garuda Indonesia Tbk. Garuda Indonesia mencatatkan kerugian sebesar US$ 120,16 juta pada kuartal I 2020.

PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal I 2020. Pendapatan usaha maskapai milik pemerintah ini turun hingga 30,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi, Rabu (1/7) tercatat, pendapatan usaha Garuda Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar US$ 768,12 juta atau setara Rp 11 triliun (asumsi kurs Rp 14.350 per dolar AS). Padahal, pada kuartal I 2019 Garuda Indonesia sanggup membukukan pendapatan sebesar US$ 1,09 miliar.

Dari segmen bisnis, penerbangan berjadwal masih menjadi andalan Garuda Indonesia, dengan raihan pendapatan US$ 654,52 juta pada kuartal I 2020. Jumlah ini turun 29,2% dibandingkan kuartal I 2019, yang tercatat sebesar US$ 924,93 juta.

Sementara, lini penerbangan tidak berjadwal yang berasal dari bisnis penyewaan atau charter, mencatatkan pendapatan sebesar US$ 5,31 juta, naik 85,4% dibandingkan kuartal I 2019 US$ 2,86 juta.

Karena penurunan pendapatan yang signifikan, Garuda Indonesia harus menelan kerugian hingga US$ 120,16 juta atau setara dengan Rp 1,72 triliun. Padahal, pada kuartal I 2019, perseroan sudah sukses membukukan laba bersih US$ 20,48 juta.

Manajemen Garuda Indonesia mengungkapkan, kinerja negatif yang dialami perseroan merupakan imbas dari pandemi virus corona atau Covid-19. Seperti diketahui, pandemi corona membuat perseroan terpaksa memarkir armada pesawatnya, karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat.

(Baca: Siap-siap, Harga Tiket Pesawat hingga Kereta Naik Saat Normal Baru)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...