Serapan Anggaran Corona Rendah, Jokowi: Kementerian Tak Tahu Prioritas

Dimas Jarot Bayu
3 Agustus 2020, 11:46
Ilustrasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas penanganan Covid-19. Jokowi mengeluhkan masih minimnya realisasi penyerapan anggaran penanganan Covid-19.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Pool/wsj.
Ilustrasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas penanganan Covid-19. Jokowi mengeluhkan masih minimnya realisasi penyerapan anggaran penanganan Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengeluhkan soal realisasi penyerapan belanja anggaran pemerintah untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Kepala Negara menyebut, penyerapan stimulus untuk penanganan Covid-19 yang telah terealisasi baru mencapai Rp 145 triliun dari total sebesar Rp 695 triliun.

"Ini artinya baru sekitar 20% anggaran penanganan Covid-19 yang sudah terpakai. Masih kecil sekali," ujar Presiden saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8).

Dari jumlah tersebut, Jokowi menyebut penyerapan yang paling besar ada di sektor perlindungan sosial, yakni 38%. Disusul oleh anggaran untuk program usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang mencapai 25%. Selain itu, ia juga mengeluhkan ada 40% anggaran penanganan corona belum memiliki Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Kepala Negara menilai kondisi ini menunjukkan bahwa aura penanganan krisis di kementerian/lembaga masih belum terbentuk. Menurutnya, kementerian/lembaga yang ada masih terjebak pada pekerjaan harian, dan tidak tahu prioritas yang harus dikerjakan.

Atas dasar itu, Jokowi meminta jajarannya untuk bisa mengatasi persoalan ini secara detail. Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan manajemen krisis dengan baik. Kerja pemerintah pun bisa lincah dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang ada.

Untuk diketahui, Presiden sudah beberapa kali menyoroti lambannya realisasi anggaran pemerintah dalam penanganan corona. Keluhan ini bukan tanpa alasan, sebab belanja pemerintah menjadi tumpuan untuk mengungkit perekonomian pada kuartal III 2020, terutama agar terhindar dari resesi ekonomi.

Jokowi mengatakan, anggaran pemerintah yang besar akan percuma jika tak bisa dibelanjakan secara cepat bagi kepentingan rakyat.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...