Dolar AS Menguat ke Level Tertinggi 20 Tahun Jelang Pertemuan The Fed

Image title
3 Mei 2022, 12:43
Ilustrasi, Dolar AS. Pada sesi perdagangan Senin (2/5), indeks dolar AS mencatatkan pergerakan positif dan ditutup di level 103,72 yang merupakan level tertinggi sejak 2002.
Pexels/Karolina Grabowska
Ilustrasi, Dolar AS. Pada sesi perdagangan Senin (2/5), indeks dolar AS mencatatkan pergerakan positif dan ditutup di level 103,72 yang merupakan level tertinggi sejak 2002.

Dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan pergerakan yang positif sepanjang perdagangan Senin (2/5). Pada penutupan perdagangan, mata uang Paman Sam ini tercatat menguat terhadap beberapa mata uang besar dunia. Ini ditunjukkan dari indeks dolar AS yang menyentuh 103,72 dan merupakan level tertinggi selama 20 tahun.

Mengutip Channel News Asia, penguatan indeks dolar AS dipicu oleh keyakinan para pelaku pasar terkait kebijakan bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed). Para pelaku pasar optimistis The Fed akan mempertahankan kebijakan hawkish dalam pertemuan yang akan dilaksanakan pada 4 Mei.

Advertisement

Pada Selasa (3/5) pukul 12.21 WIB, indeks dolar AS tercatat di level 103,59 turun tipis 0,15% dibandingkan sehari sebelumnya. Namun, sejak awal tahun indeks dolar AS sudah menguat 7,95%. Sementara, dibandingkan posisi setahun yang lalu, indeks dolar AS tercatat menguat signifikan 13,49%.

The Fed memang telah mengambil pendekatan yang agresif untuk menangani inflasi yang melonjak, dengan kecepatan tertinggi dalam 40 tahun. Para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) dan mengumumkan rencana untuk mengurangi neraca US$ 9 triliun.

Meskipun peluangnya terlihat rendah, beberapa investor mengamati kemungkinan kenaikan 75 bps, atau laju penurunan neraca yang lebih cepat dari yang diperkirakan saat ini.

"Banyak trader mengantisipasi The Fed tidak akan mundur dari sikap hawkish dan kita masih akan melihat beberapa kejutan hawkish. Inilah mengapa dolar AS kemungkinan akan mempertahankan kenaikannya menjelang pertemuan The Fed," kata Edward Moya, Analis Senior OANDA, dikutip dari Channel News Asia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement