Tiongkok Bekukan Komunikasi dengan AS, Termasuk Soal Perubahan Iklim
Efek kunjungan Ketua Parlemen Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi terus bergulir. Terbaru, Tiongkok membatalkan atau menangguhkan dialog dengan AS terkait berbagai masalah mulai dari perubahan iklim hingga hubungan militer dan upaya anti-narkoba.
Langkah tersebut, adalah yang terbaru dari serangkaian langkah yang dimaksudkan untuk menghukum AS karena mengizinkan kunjungan ke pulau yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri, untuk dianeksasi secara paksa jika perlu.
Sebelumnya, pada Kamis (4/8), Tiongkok menggelar latihan militer, yang mengancam di enam zona di lepas pantai Taiwan yang dikatakan akan berlangsung hingga hari Minggu (7/8).
Setelah Gedung Putih memanggil Duta Besar Tiongkok untuk AS, Qin Gang, untuk memprotes latihan militer, Juru Bicara Gedung Putih John Kirby pada Jumat (5/8) mengutuk keputusan "Negeri Tirai Bambu" tersebut, yang mengakhiri dialog penting dengan AS. Ia menyebut kebijakan yang diambil Tiongkok tersebut, sebagai tindakan "tidak bertanggung jawab".
Kirby juga mengecam segala "provokatif" yang dilakukan Tiongkok sejak perjalanan Pelosi ke Taiwan. Namun Kirby mencatat bahwa beberapa saluran komunikasi tetap terbuka antara pejabat militer di kedua negara. Ia mengulangi jaminan, bahwa AS tidak akan mengubah kebijakannya terhadap Taiwan sebagai negara yang berdaulat dan memiliki pemerintahan sendiri.
"Intinya, kami akan melanjutkan upaya untuk tetap membuka jalur komunikasi yang melindungi kepentingan dan nilai-nilai kami," ujar Kirby, dilansir dari theintelligencer.net, Jumat (5/8).
Sebelumnya, pejabat di Kedutaan Besar Tiongkok untuk AS, Jing Quan, menyebut unjungan Pelosi ke Taiwan telah berdampak parah pada landasan politik Tiongkok-AS. Ia mengatakan, bahwa kunjungan Pelosi tersebut secara serius melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok.