Bikin Nilai Adani Berkurang Rp 1.660 T, Ini Isi Tuduhan Hindenburg

Image title
5 Februari 2023, 12:30
Gautam Adani
Twitter
Ilustrasi, CEO Adani Group, Gautam Adani.

Kurang dari dua pekan lalu, Gautam Adani merupakan orang terkaya keempat di dunia, dengan nilai kekayaan pribadi diperkirakan mencapai US$ 120 miliar atau setara dengan Rp 1.811 trilun (asumsi kurs Rp 15.095). Industrialis asal India ini lebih kaya daripada Bill Gates atau Warren Buffet.

Namun, laporan Hindenburg Research menyebutkan adanya tuduhan bahwa perusahaan Adani melakukan "penipuan terbesar dalam sejarah perusahaan".

Advertisement

Setelah laporan Hinderburg keluar, perusahaan Adani telah kehilangan nilai US$ 110 miliar atau setara dengan Rp 1.660,45 triliun. Sementara, kekayaan Adani telah berkurang setengahnya, menjadi sedikit lebih dari US$ 61 miliar atau setara dengan Rp 920,79 triliun.

Grup Adani sendiri telah mengeluarkan pernyataan membantah laporan tersebut, serta mengutuknya sebagai laporan yang tidak berdasar.

Namun, investor masih bertanya-tanya mengenai klaim dalam laporan tersebut. Tak hanya itu, pemerintah India dilaporkan melakukan penyelidikan atas bisnis Adani.

Tuduhan Hindenburg Terhadap Grup Adani

Seperti yang telah disebutkan, Hindenburg mengejutkan para investor pada akhir Januari dengan mengeluarkan laporan yang menuduh Adani dan perusahaan melakukan penipuan dan memanipulasi saham.

Hindenburg Research menuduh konglomerat tersebut menggunakan bisnis yang didirikan di surga pajak lepas pantai secara tidak benar dan mengungkapkan kekhawatiran tentang tingkat utang yang berlebihan.

Dikatakan juga bahwa tujuh perusahaan yang terdaftar di Adani memiliki penurunan 85% secara fundamental. Selain itu, laporan ini juga menyatakan perusahaan-perusahaan kunci yang terdaftar dalam grup yang dipimpin oleh miliarder Gautam Adani ini memiliki 'hutang yang signifikan', yang telah menempatkan grup pada 'pijakan keuangan yang genting'.

Laporan berjudul "Adani Group: How The World’s 3rd Richest Man Is Pulling The Largest Con In Corporate History" ini mengungkapkan temuan investigasi selama dua tahun, yang menyajikan bukti bahwa Grup Adani telah terlibat dalam tindakan manipulasi saham dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade.

Menurut laporan tersebut, Gautam Adani, pendiri dan ketua Grup Adani, memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 120 miliar, yang telah meningkat lebih dari US$ 100 miliar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Peningkatan nilai kekayaan tersebut, utamanya sebagai hasil dari pertumbuhan harga saham perusahaan-perusahaan yang bernaung di dalam Grup Adani. Secara spesifik, terdapat tujuh perusahaan publik yang mengalami peningkatan harga saham sebesar 819% dalam kurun waktu tiga tahun.

Laporan Hindenburg menunjukkan, perusahaan-perusahaan utama Grup Adani yang tercatat di bursa, juga memiliki hutang yang sangat besar. Kebanyakan perusahaan dengan hutang yang tinggi tersebut, menjaminkan saham yang meningkat sebagai jaminan untuk pinjaman, yang menempatkan seluruh status keuangan grup dalam bahaya.

Menurut laporan, Grup Adani telah menjadi fokus dari empat investigasi penipuan besar pemerintah senilai US$ 17 miliar, termasuk tuduhan pencucian uang, penggelapan pajak, dan korupsi.

Dalam laporannya, Hindenburg mengatakan bahwa anggota keluarga Adani diduga bekerja sama untuk membuat entitas cangkang di negara-negara yang terkenal sebagai suaka pajak, seperti Mauritius, Uni Emirat Arab, dan Kepulauan Karibia, menghasilkan dokumentasi impor/ekspor palsu untuk menghasilkan omzet palsu atau tidak sah, dan menyedot uang dari perusahaan yang terdaftar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement