Harga Minyak Menguat, Dipicu Membaiknya Aktivitas Ekonomi Cina

Image title
4 Maret 2023, 09:07
minyak, harga minyak
KATADATA/
Ilustrasi, pengeboran minyak lepas pantai.

Harga minyak pulih dari aksi jual singkat, menjadi naik lebih dari US$ 1 per barel pada penutupan perdagangan Jumat (3/3) atau Sabtu (4/3) dini hari waktu Indonesia bagian barat (WIB). Penguatan harga minyak didorong oleh optimisme baru seputar permintaan dari Cina, yang merupakan importir minyak utama.

Minyak mentah Brent berjangka naik US$ 1,08, atau 1,3%, menjadi US$ 85,83 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ditutup di level US$ 79,68 per barel, naik US$ 1,52 atau 1,9%. Keduanya membukukan level penutupan tertinggi sejak 13 Februari lalu.

Sebelumnya, harga minyak turun lebih dari US$ 2 per barel setelah sebuah laporan media mengatakan Uni Emirat Arab (UEA) mengadakan debat internal, dengan fokus meninggalkan OPEC dan memompa lebih banyak minyak. Harga minyak kemudian melakukan rebound, ketika dua sumber Reuters mengatakan bahwa laporan itu tidak benar.

Brent dan WTI mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar ketiga mereka tahun ini karena data ekonomi China yang kuat memberi harapan untuk pertumbuhan permintaan minyak.

"Minyak mentah telah berada di rollercoaster, setelah sebelumnya dipengaruhi desas-desus UEA meninggalkan OPEC+ sebelum berbalik tajam dan meroket lebih tinggi karena rumor ini diperdebatkan, dan sebagai gantinya minyak mentah naik ke reli risk-on," kata analis Kpler Matt Smith.

Selain iktu, harga minyak juga rebound karena aktivitas sektor jasa Cina di Februari lalu berkembang dengan laju tercepat dalam enam bulan, dan aktivitas manufaktur di sana juga tumbuh. Impor minyak Rusia melalui laut China akan mencapai rekor tertinggi bulan ini.

Cina, yang merupakan pengimpor minyak utama dunia, semakin berambisi dengan target pertumbuhan 2023, yakni 6%.

Kepastian bahwa UEA tetap berada dalam keanggotaan OPEC+, serta membaiknya ekonomi Cina, membuat pelaku pasar mengabaikan peningkatan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) selama 10 minggu berturut-turut (USOILC=ECI)

"Rekor ekspor minyak mentah AS justru memberikan lebih banyak dukungan pada harga," kata analis UBS Giovanni Staunovo, dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...