Menkominfo: Keamanan Jadi Faktor Penghambat Pembangunan BTS di Papua

Image title
13 Mei 2023, 17:47
Menkominfo, BTS
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Ilustrasi, Menkominfo Johnny G Plate (kiri) bersama Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan (kedua kanan memberikan keterangan pers terkait nota kesepahaman (MoU) antara Kominfo tengan Polri tentang "Sinergi Tugas dan Fungsi di bidang Komunikasi dan Informatika" di Ruang Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyoroti faktor keamanan yang menjadi penghambat dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayah Papua.

Hal ini ia utarakan menanggapi insiden penyanderaan empat petugas yang tengah membangun base transceiver station (BTS) di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Advertisement

"Tanpa jaminan keamanan yang memadai maka akan berdampak pada demoralisasi atas personil dan insinyur infratsruktur digital yang sedang membangun di papua," kata Johnny, Sabtu (13/5).

Menurutnya, masalah keamanan menjadi faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dan menjadi penghambat dalam pembangunan infrastruktur digital di Papua. Di samping sulitnya mobilisasi logistik, serta keamanan aset BTS, keamanan dan keselamatan personil perlu dikawal dan dipastikan keamanannya.

Ia menyoroti insiden yang kerap dialami para petugas yang membangun atau memperbaikin BTS di Papua. Tahun lalu tercatat ada delapan personil kontaktor BTS yang dibunuh, dan kali ini ada penyerangan serta penyanderaan empat personil, yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

Menkominfo mengingatkan, bahwa pemerintah daerah, para tokoh masyarakat dan rakyat Papua perlu mengetahui bahwa pembangunan infrastruktur digital di Papua yang dilakukan oleh pemerintah pusat adalah utamanya demi kepentingan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat dan masyarakat di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, kelompok kriminal bersenjata menyandera empat pekerja pembangunan BTS BAKTI Kominfo di Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Mereka bahkan meminta uang tebusan sebesar Rp 500 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement