Ahli IT Ungkap Tiga Pola Peretasan Digital Selama Pandemi Covid-19

Fahmi Ahmad Burhan
5 Mei 2020, 15:57
Ilustrasi, arus informasi di dunia digital. Ahli IT mengungkap selama pandemi Covid-19 ada tiga cara yang paling banyak digunakan peretas untuk menyusupi perangkat digital.
Olah foto digital dari 123rf
Ilustrasi, arus informasi di dunia digital. Ahli IT mengungkap selama pandemi Covid-19 ada tiga cara yang paling banyak digunakan peretas untuk menyusupi perangkat digital.

Hasil analisa konsultan hukum industri software Business Software Alliance (BSA) menyebutkan, saat pandemi virus corona (Covid-19) perangkat digital rawan mendapatkan serangan siber.

Direktur Divisi Anti-Pembajakan Asia Pasifik BSA Tarun Sawney mengungkapkan, ada tiga cara yang dominan digunakan penjahat siber dalam meretas perangkat selama pandemi Covid-19.

"Pertama, lewat cara penipuan (phishing) melalui surat elektronik atau e-mail, dengan mengirimkan tautan seolah berisi informasi mengenai Covid-19. Saat tautan tersebut diakses, perangkat langsung terpapar malicious software (malware)," kata Tarun melalui video conference, Selasa (5/5).

Google mencatat, saat pandemi, dalam sehari ada 18 juta malware dan pishing tentang virus corona di program Gmail. Meski demikian, Google mengaku bisa menyaring 99,9% dari malware, phishing hingga spam tersebut.

Kedua, dengan menggunakan aplikasi yang ketika diinstal mengunci perangkat pengguna. Praktik ini acap kali disebut Ransomware, di mana peretas mampu mengunci dan mencuri data pengguna yang menginstal aplikasi. Untuk membukanya, pengguna kemudian diminta sejumlah uang atau diperas.

(Baca: Data Tokopedia Dikabarkan Diretas dan Dijual Seharga Rp 73 Juta)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...