Trump Cari Jalan Tengah Fasilitasi Apple & Google dari Larangan WeChat

Fahmi Ahmad Burhan
24 Agustus 2020, 08:50
Ilustrasi, aplikasi WeChat. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mencari solusi agar pelarangan WeChat tidak merugikan perusahaan teknologi seperti Apple dan Google.
Katadata/Agustiyanti
Ilustrasi, aplikasi WeChat. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mencari solusi agar pelarangan WeChat tidak merugikan perusahaan teknologi seperti Apple dan Google.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump melalui pejabat senior di pemerintahannya meyakinkan raksasa teknologi asal AS termasuk Apple, bahwa pelarangan aplikasi asal Tiongkok WeChat tak akan memengaruhi bisnis mereka.

Mengutip Bloomberg, pejabat senior telah menghubungi petinggi perusahaan-perusahaan teknologi AS dan memberi tahu bahwa pemerintah mencari solusi atas pelarangan WeChat. Gedung Putih menyadari pelarangan aplikasi yang dikembangkan Tencent itu bisa merusak teknologi AS di sektor ritel, gim, telekomunikasi dan sektor lainnya.

Advertisement

Oleh karena itu pemerintahan Trump masih memikirkan apakah akan mengizinkan raksasa teknologi asal AS, seperti Apple dan Google, untuk tetap bisa menawarkan aplikasi WeChat di toko aplikasi mereka atau tidak. Para pejabat senior itu berharap bahwa WeChat tidak akan sepenuhnya hilang di AS.

Nantinya yang dimaksud pelarangan adalah ketidakmampuan WeChat ataupun aplikasi asal Tiongkok lainnya di perangkat yang beroperasi di wilayah AS. Sementara di luar AS, baik Apple melalui App Store maupun Google dengan Play Sore tetap bisa menawarkan WeChat.

Kemudian, ketika wisatawan yang datang ke AS dan memiliki WeChat di ponselnya, kemungkinan besar masih bisa menggunakan aplikasi itu tapi tidak dapat memperbaruinya.

WeChat merupakan bagian tak terpisahkan dari bisnis raksasa teknologi dan perusahaan lainnya di AS. Banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi pesan singkat tersebut untuk berbagai keperluan, mulai dari membeli kopi hingga tiket pesawat.

Karena kepentingan bisnis itu, perusahaan AS mempertanyakan kepada Gedung Putih tentang niatan Trump melarang WeChat. Perusahaan-perusahaan tersebut ingin agar ada definisi yang jelas tentang pelarangan pada transaksi.

Beberapa pengguna WeChat yang berbasis di AS bahkan menggugat Trump atas upaya pelarangan itu. Keluhan, diajukan oleh aliansi pengguna WeChat AS pada Jumat (21/8) di San Francisco, AS. Mereka mengaku mengandalkan WeChat untuk bekerja, bisnis dan tetap berhubungan dengan kerabat mereka di Tiongkok.

Penggugat juga meminta hakim pengadilan federal untuk menghentikan upaya perintah eksekutif pelarangan WeChat dan mengklaim tindakan Trump berpotensi melanggar kebebasan berbicara dan hak konstitusional lainnya.

"Sejak perintah eksekutif dikeluarkan, banyak pengguna susah payah mencari alternatif pengganti WeChat tanpa hasil," kata salah seorang penggugat, dikutip dari Fox Business, Jumat (23/8).

WeChat memang menjadi salah satu aplikasi pesan singkat paling populer di dunia, dengan jumllah pengguna lebih dari satu miliar pengguna secara global. Di AS perusahaan riset seluler Sensor Tower memperkirakan ada sekitar 19 juta unduhan pada aplikasi tersebut.

Bagi entitas bisnis, melarang aplikasi bahkan apabila hanya di AS saja dapat mematikan komunikasi pribadi antara perusahaan AS dan Tiongkok. Hal tersebut bisa mengganggu operasional bisnis lintas batas.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement