Fintech Ingin Ikut Menyalurkan Dana Pemerintah untuk Pembiayaan UMKM

Fahmi Ahmad Burhan
2 September 2020, 18:57
Ilustrasi, fintech lending. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berharap pemerintah melibatkan fintech lending untuk melaksanakan bantuan modal kerja bagi UMKM.
Katadata
Ilustrasi, fintech lending. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berharap pemerintah melibatkan fintech lending untuk melaksanakan bantuan modal kerja bagi UMKM.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menginginkan para anggotanya ikut dilibatkan pemerintah untuk pemulihan ekonomi, melalui penempatan dana pemerintah. Alasannya, penyaluran pinjaman perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) diproyeksi turun tahun ini, sehingga perlu bantuan pemerintah untuk mengakselarasinya.

Ketua Harian AFPI Kuseryansyah menjelaskan penyaluran pembiayaan melalui fintech lending tahun ini sebelumnya diproyeksi mencapai Rp 86 triliun. Namun, adanya pandemi virus corona atau Covid-19 membuat banyak fintech lending mengetatkan penyaluran, sehingga proyeksi pembiayaan diturunkan menjadi Rp 61 triliun.

"Meski turun, proyeksi tahun ini naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 58 triliun. Jadi setidaknya tahun ini kami masih bisa tumbuh positif," kata Kuseryansyah dalam video conference, Rabu (2/9).

Agar penyaluran pembiayaan, terutama untuk modal kerja usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa meningkat, AFPI mengharapkan campur tangan pemerintah dengan cara melibatkan fintech lending dalam program pemulihan ekonomi nasional. Melalui program ini, fintech lending berharap pemerintah bisa memberikan dana untuk disalurkan sebagai pembiayaan kepada pelaku UMKM.

Menurutnya cara ini juga dilakukan oleh beberapa negara, di mana pemerintah memberi jatah untuk fintech lending agar menyalurkan pinjaman ke kelompok marjinal. Ia menilai ada keunggulan tersendiri jika pemerintah memberikan bantuan modal kerja UMKM melalui fintech dibandingkan lembaga keuangan lain, yakni prosesnya cepat dan mudah.

Selain itu, penyaluran pinjaman bagi UMKM terdampak pandemi Covid-19 ini juga bisa menjangkau kelompok yang tidak mendapatkan akses layanan perbankan atau unbankable.

"Misalnya jika pemerintah menempatkan dana sebesar Rp 10 triliun, itu bisa kami gunakan untuk berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi. Bantuan ini juga menjadi jalan survival bagi fintech lending," ujarnya.

Kondisi fintech lending memang tengah lesu saat pandemi corona, karena upaya pengetatan pemberian pinjaman demi memitigasi risiko kredit bermasalah. Risiko selama pun kian meningkat, karena banyak UMKM yang masuk portofolio peminjaman terkena dampak pandemi corona .

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...