Kominfo Optimistis Satelit Satria Beroperasi 2023

Cindy Mutia Annur
3 September 2020, 18:45
Ilustrasi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. Menkominfo optimistis satelit Satria bakal beroperasi pada 2023.
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. Menkominfo optimistis satelit Satria bakal beroperasi pada 2023.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) optimistis satelit Republik Indonesia atau Satria bakal beroperasi pada 2023 mendatang. Keberadaan satelit ini diharapkan mampu memperkuat transformasi digital Indonesia, termasuk mendukung digitalisasi sistem pembayaran terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan internet.

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan satelit Satria memiliki keistimewaan, yakni High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas 150 giga byte per detik (Gbps) atau sekitar tiga kali lipat dari total kapasitas sembilan satelit yang saat ini dimanfaatkan di Indonesia. Saat ini Indonesia memanfaatkan lima satelit nasional dengan kapasitas sekitar 30 Gbps dan 4 satelit asing yang memiliki kapasitas 20 Gbps.

Advertisement

"Total kapasitas sembilan satelit yang saat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi Indonesia memiliki kapasitas sekitar 50 Gbps. Jadi jika diperbandingkan, maka kapasitas satelit Satria tentu jauh lebih besar," ujar Johnny dalam video conference, Kamis (3/9).

Ia menjelaskan bahwa proyek satelit ini nantinya akan mampu menghadirkan akses wifi gratis di 150.000 titik layanan publik di seluruh Tanah Air, di mana setiap titik layanan akan tersedia kapasitas sebesar 1 mega byte per detik (Mbps).

Ratusan ribu titik itu meliputi 93.900 titik sekolah/pesantren, 47.900 titik kantor desa/kelurahan/kantor pemerintahan daerah, 3.700 titik fasilitas kesehatan dan 4.500 titik layanan publik lainnya.

Menkominfo mengatakan pembangunan ground segment untuk proyek satelit ini akan dimulai pada 2022, sementara peluncuran dan penempatan serta komersialisasi ditargetkan pada 2023.

Proyek Satria ini menandai peluang investasi di masa yang akan datang yang lebih besar, karena hingga 2030 kebutuhan kapasitas satelit di Indonesia diproyeksikan mencapai 900 Gbps atau 0,9 tera byte per detik (Tbps).

Sebagai informasi, Kementerian Kominfo akhirnya melakukan kepastian konstruksi satelit tersebut melalui penandatangan Preparatory Work Agreement (PWA) antara PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai bagian dari konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dengan perancang dan pabrikan asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS).

PT Satelit Nusantara Tiga telah menunjuk Thales Alenia Space sebagai manufaktur satelit berjenis HTS dan akan memakai roket dari SpaceX, yakni Falcon 9 yang akan mengangkut Satria ke slot orbit 146 derajat Bujur Timur.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement