Meski Pasar Masih Lesu, Jumlah Pekerja Blockchain RI Tetap Tumbuh

Image title
20 Agustus 2022, 07:00
blockchain, kripto
ANTARA FOTO/REUTERS/Pavel Mikheyev/WSJ/cf
Ilustrasi, seorang pegawai bekerja di pusat data perusahaan kripto.

Meski kondisi pasar masih lesu, pertumbuhan industri blockchain di Indonesia tampaknya masih terus bergeliat. Ini terlihat dari jumlah pertumbuhan pekerja di industri tersebut yang masih terus meningkat.

Mengutip laporan LinkedIn dan OKX bertajuk "2022 Global Blockchain Talent Report", tercatat ada peningkatan pekerja di industri blockchain secara global sebesar 76% dibanding tahun lalu. Dalam laporan tersebut, Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan positif.

Dari segi pertumbuhan pekerja blockchain, Indonesia masuk ke dalam peringkat delapan, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 43%. Posisi Indonesia tepat di bawah Bulgaria (52%), serta di atas Polandia (24%) dan China (12%).

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakarindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, meski industri blockchain saat ini masih dalam masa crypto winter, tapi pertumbuhan jumlah pekerja di industri aset digital dan blockchain tetap tumbuh, termasuk di Indonesia.

"Industri blockchain, termasuk di Indonesia, saat ini sedang terjadi bottle neck, di mana pertumbuhan bisnis pesat, tapi ketersedian talenta terbatas. Banyak startup blockchain yang berlomba-lomba untuk hiring talenta terbaik. Di sisi lain, menemukan bakat blockchain itu sulit," kata Teguh, dalam keterangan resmi, Jumat (19/8).

Ia menambahkan, blockchain adalah salah satu tren teknologi terpanas di dunia saat ini. Tetapi menemukan bakat yang tepat dengan keterampilan pra-syarat yang diperlukan untuk menguasai tools dan regulasi baru dalam teknologi blockchain adalah tugas yang sulit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...