Sejarah Aremania, Kelompok Suporter Bola Paling Atraktif Asal Malang

Image title
1 Februari 2023, 16:44
Sejarah Aremania, Aremania, Arema FC
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.
Ilustrasi, suporter kesebelasan Arema FC atau Aremania mengangkat syal untuk memberi semangat kepada tim kesayangannya saat bertanding melawan PSIS Semarang dalam pertandingan persahabatan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022).

Beberapa waktu lalu, Arema FC mewacanakan untuk mundur dari kompetisi Liga 1 2022-2023 dan membubarkan diri. Namun, wacana tersebut langsung ditolak oleh para suporternya, yakni Aremania. Sejarah Aremania memang turut mengiringi perjalanan Arema FC, sehingga tak heran suara dari para suporter sangat diperhitungkan.

Terkait kapan tanggal pasti kelompok suporter ini "lahir" tidak diketahui pasti. Namun, nama Aremania sendiri pertama kali muncul pada 1994 silam. Saat itu, salah satu pengurus Arema FC, Ovan Tobing, yang mengenakan jaket bertuliskan Aremania.

Aremania bisa dikatakan sebagai salah satu kelompok pendukung klub sepak bola yang paling loyal di Indonesia. Di setiap pertandingan yang diikuti Arema FC, selalu diikuti oleh Aremania yang menjadi suporter setia. Bahkan, Aremania menjadi "pemain ke-12" bagi Arema FC.

Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini sejarah Aremania, mulai dari awal-awal berdirinya, hingga menjelma sebagai kelompok suporter yang damai, sportif, loyal, dan atraktif.

Awal Kemunculan Aremania

Sejarah Aremania jelas dimulai dari kemunculan Arema FC sebagai klub sepak bola asal Malang, yang berdiri pada 11 Agustus 1987. Namun, saat itu nama Aremania tidak menjadi nama resmi suporter Arema FC. Awalnya, para pendukung klub sepak bola ini tidak memiliki nama.

Sebelum nama Aremania muncul, dan menjelma menjadi organisasi suporter Arema FC, di Malang tercatat bertebaran berbagai geng. Misalnya, Armada Gombal (Argom), Persatuan Residivis Malang (Prem), Sumbersari Anak Ganas (Saga), dan Vederasi Anak Nakal Halangan Enteng (Van Halen).

Kemudian, Arek Panjaitan (Arpanja), Armada Nakal (Arnak), Anak Keras (Anker), Gabungan Anak Setan (GAS), Arek Gang Gereja Kayutangan (Aregrek), Ermera, dan Arpol.

Kegiatan geng-geng ini cenderung pada hal-hal negatif, seperti mabuk-mabukan, membuat kerusuhan, bahkan hingga terlibat dalam narkoba, tawuran, dan tindakan kriminalitas lainnya.

Namun, setelah Arema FC lahir, geng-geng yang bertebaran di Malang ini bersatu dalam satu wadah, yakni Aremania dan meninggalkan kehidupan geng. Jargon yang selalu diucapkan, adalah "Salam Satu Jiwa Arema".

Nama Aremania sendiri bukan menjadi nama resmi para suporter Arema FC ini. Saat itu, kelompok suporter ini tidak memiliki nama khusus. Adalah Ovan Tobing yang pertama kali memperkenalkan nama Aremania pada 4 September 1994.

Mengutip akun Instagram @memoryarema, diketahui jaket bertuliskan Aremania tersebut memiliki warna merah, dan dikenakan Ovan Tobing pada 4 September 1994. Tulisan Aremania menempel pada bagian belakang jaket tersebut dengan huruf kapital yang terbordir.

Mengutip wearemania.net, Ovan Tobing mengatakan saat itu banyak wartawan mengerubungi dirinya untuk bertanya tentang arti nama Aremania di belakang jaket.

Ia menganggap jaket itu sakral, karena dari situ lah awal mula sebutan Aremania muncul. Dari situ pula tonggak sejarah Aremania muncul hingga nama itu kini menjadi kebanggaan para pendukung Arema FC.

Menjelma Menjadi Kelompok Suporter Paling Atraktif

Sejarah Aremania tergolong panjang dan penuh lika-liku. Seperti telah disebutkan sebelumnya, kelompok suporter Arema FC ini terlahir tak hanya dari pecinta sepak bola saja, melainkan juga dari geng-geng yang sebelumnya tersebar di Malang.

Tak heran jika Aremania kemudian memiliki reputasi yang ditakuti. Sebab, setiap Arema FC bertemu dengan tim lain, hampir dipastikan akan terjadi perkelahian antar suporter.

Namun, seiring berjalannya waktu, timbul kesadaran dalam diri Aremania untuk menunjukkan, bahwa mendukung kesebelasan kesayangan tidak harus dengan pandangan sempit. Oleh karena itu, Aremania kemudian berbenah diri dan mulai mengubah imejnya, menjadi damai, sportif, loyal, dan atraktif.

Mengutip www.babelinsight.id, Aremania merupakan salah satu pionir kreativitas suporter sepak bola Indonesia. Aksi-aksi atraktif yang disuguhkan oleh Aremania selama Arema FC bertanding, ditiru oleh suporter dari klub sepak bola lain.

Selain atraktif melalui koreografi gerakan ribuan suporter dan nyanyian-nyanyiannya (chant), Aremania juga sering membentangkan spanduk dukungan berukuran raksasa.

Sejarah Aremania juga diiringi sejumlah penghargaan, misalnya menjadi suporter terbaik Divisi Utama Liga Indonesia 2000. Kemudian, dinobatkan sebagai suporter terbaik pada kompetisi Copa Indonesia 2006.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...