Meski Menguat, Potensi Pelemahan Masih Membayangi Nilai Tukar Rupiah

Agatha Olivia Victoria
30 Maret 2020, 10:13
Ilustrasi, petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Nilai tukar rupiah tercatat menguat pada Senin (30/3), namun pergerakannya diprediksi masih dalam tekanan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Nilai tukar rupiah tercatat menguat pada Senin (30/3), namun pergerakannya diprediksi masih dalam tekanan.

Nilai tukar rupiah tercatat menguat 1,22% ke level Rp 16.170 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (30/3). Meski demikian, rupiah diprediksi masih tertekan akibat kekhawatiran dampak virus corona terhadap perekonomian global.

Selain rupiah, beberapa mata uang Asia turut menguat terhadap mata uang dolar AS. Mengutip Bloomberg, Senin (30/3), yen Jepang menguat 0,48%, rupee India 0,4%, dan ringgit Malaysia 0,05%, terhadap dolar AS.

Sementara, mayoritas mata uang Asia lainnya tercatat melemah terhadap dolar AS, meski pelemahannya tipis. Dolar Hong Kong melemah tipis 0,01%, dolar Singapura melemah 0,05%, dolar Taiwan melemah 0,06%, won Korea Selatan melemah 0,78%, peso Filipina melemah 0,03%, yuan Tiongkok melemah 0,33%, dan baht Thailand melemah 0,22%.

Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pasar aset berisiko termasuk rupiah mungkin akan tertekan hari ini. "Karena pasar kembali mengkhawatirkan penyebaran pandemi corona yang sudah memberikan dampak negatif ke perekonomian," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (30/3).

Tjendra menjelaskan, sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) telah menyampaikan, bahwa virus corona sudah menyebabkan krisis ekonomi dan keuangan global.

(Baca: Terbantu Rencana Stimulus Besar G20, Rupiah Menguat ke Rp 16.170 / US$)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...