Nasabah KSP Indosurya Merasa Tertipu, Tak Tahu Simpan Uang di Koperasi

Image title
8 Mei 2020, 18:43
KSP Indosurya, gagal bayar KSP Indosurya, kasus KSP Indosurya
Donang Wahyu|KATADATA
Para nasabah KSP Indosurya merasa terjerat iming-iming dari tim pemasaran. Mereka tidak tahu menyimpan uangnya di koperasi.

Para anggota Koperasi Simpan Pinjam atau KSP Indosurya Cipta yang kesulitan menagih dana simpanan yang mencapai Rp 10 triliun mengadu nasib mereka ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (8/5). Para nasabah KSP Indosurya menceritakan selama ini mereka mengira Indosurya Finance merupakan lembaga finance banking, bukan koperasi.

KSP Indosurya diduga menjalankan operasinya seperti bank. KSP Indosurya menawarkan beragam produk dengan iming-iming imbal hasil tinggi di antaranya deposito dengan bunga 9-12% per tahun. Lebih tinggi dari bunga deposito perbankan sebesar 5%- 7% pada periode yang sama.

KSP Indosurya memiliki setidaknya 11 produk yang terdiri dari delapan produk tabungan dan tiga produk bersifat deposito berjangka. Misalnya, salah satu produk bernama Simpanan Berjangka memiliki batas minimal dana yang disetor Rp 50 juta.

(Baca: Masuk Ranah Hukum, Bareskrim Tetapkan Dua Tersangka KSP Indosurya)

Alasan nasabah tertarik menanamkan dana di KSP Indosurya, tidak hanya soal imbal hasil yang tinggi. Melainkan, juga karena bujuk rayu petugas pemasaran. Petugas pemasaran mengatakan bahwa koperasi tersebut berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dana dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Padahal sesuai kewenangannya, koperasi berada dalam pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), bukan OJK.

Hal ini sempat menjadi sorotan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi, yang sebelumnya dimintai bantuan oleh Kemenkop UKM dan OJK. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing mengatakan, ada beberapa pelanggaran yang dilakukan KSP Indosurya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...