Perusahaan Sandiaga Uno Klaim Bisnis Tak Terdampak Pandemi Corona
Perusahaan investasi milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk mengklaim pandemi virus corona atau Covid-19 tidak mempengaruhi bisnis perusahaan.
Mengutip keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/6), manajemen Saratoga Investama menjelaskan, sebagai perusahaan investasi perseroan tidak secara langsung terpengaruh oleh pandemi corona. Meski demikian, beberapa perusahaan tempat Saratoga berinvestasi diakui terdampak pandemi Covid-19.
"Namun, nilai investasi terhadap perusahaan-perusahaan tersebut relatif kecil dibandingkan investasi perseroan secara keseluruhan. Sehingga, pandemi corona tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dan kondisi keuangan perseroan," tulis manajemen Saratoga Investama, dalam keterbukaan informasi.
Sebelumnya, pada kuartal I 2020 perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 6 triliun, padahal pada periode yang sama tahun lalu masih bisa mencatatkan laba Rp 1,12 triliun.
Penyebab Saratoga Investama merugi pada kuartal I 2020 adalah, adanya kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya. Sepanjang kuartal I 2020, perseroan mengalami kerugian bersih investasi Rp 5,9 triliun. Sementara, pada periode yang sama tahun lalu perseroan mampu mencatatkan keuntungan sebesar Rp 1,38 triliun.
Kerugian investasi ini dicatatkan oleh hampir seluruh segmen operasi perseroan, yakni infrastruktur, sumber daya alam (SDA) dan produk konsumen. Pada segmen infratsruktur, investasi Saratoga Investasma mengalami kerugian sebesar Rp 2,51 triliun, dari sebelumnya pada kuartal I 2019 mampu meraih keuntungan Rp 512,65 miliar.
(Baca: Pasar Saham Lesu, Perusahaan Milik Sandiaga Uno Rugi Rp 6,01 Triliun)
Kemudian pada segmen SDA, investasi perseroan tercatat rugi Rp 3,06 triliun, dari sebelumnya laba Rp 509,81 miliar pada kuartal I 2019. Sementara untuk segmen produk konsumen, investasi perseroan juga tercatat rugi, yakni Rp 483,21 miliar, dari sebelumnya laba Rp 366,81 miliar pada kuartal I 2019.
Keuntungan hanya dicatatkan pada investasi pada efek ekuitas lainnya, yakni sebesar Rp 165,28 miliar pada kuartal I 2020, dari sebelumnya rugi Rp 4,01 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sekadar informasi, investasi Saratoga Investama dalam sektor SDA tercatat ada pada PT Adaro Energy Tbk, PT Provident Agro Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Interra Resources Limited, dan Sihayo Gold Limited.
Sementara, investasi pada sektor infrastruktur tercatat ada pada PT Nusa Raya Cipta Tbk, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
Adapun, investasi perseroan pada segmen produk konsumen tercatat pada PT Aneka Gas Industri Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, Awal Bros Hospital Group, MGM Bosco, dan Deltomed.
(Baca: Tak Lagi Rugi, Perusahaan Sandiaga Uno Raup Laba Rp 7,3 T Tahun 2019)