Investor Asing Memburu Saham Perbankan Nasional

Image title
18 Juli 2020, 07:00
Ilustrasi, pelayanan bank. Sektor perbankan Indonesia masih diminati oleh investor asing, meski di tengah pandemi corona.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, pelayanan bank. Sektor perbankan Indonesia masih diminati oleh investor asing, meski di tengah pandemi corona.

Pandemi virus corona atau Covid-19 tak menyurutkan investor asing berinvestasi pada perbankan Indonesia.  Sepanjang 2020 terdapat empat bank yang mendapat suntikan asing di antaranya melalui pembelian saham dengan skema rights issue dan private placement.

Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto mengungkapkan, ada dua alasan investor asing tertarik masuk ke Indonesia. Pertama, profitabilitas sektor perbankan Indonesia yang masih bagus, dengan net interest margin (NIM) di masa normal mencapai 5%.

"Terlepas dari situasi saat ini, NIM perbankan Indonesia sangat bagus, mencapai 5%. Level ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia," kata Doddy, kepada Katadata.co.id, Jumat (17/7).

Kedua, ceruk pasar keuangan Indonesia masih besar, di mana rasio penduduk dewasa yang memiliki rekening bank masih rendah, yakni 38%. Ini artinya, jangkauan layanan perbankan masih memiliki peluang untuk diperluas, yang otomatis mampu mendatangkan profit.

Tak hanya jumlah nasabah, produk perbankan di Indonesia pun masih terbatas, sehingga investor melihat ada peluang untuk menghadirkan atau memperkenalkan produk-produk baru.

(Baca: Imbas Pandemi, Kredit Perbankan Mei 2020 Turun)

Kehadiran investor asing tak hanya memperkuat modal, namun juga memperkuat teknologi untuk penetrasi layanan perbankan. Dampaknya  memperkuat sektor perbankan dan stabilitas jasa keuangan Indonesia.

Rencana akuisisi yang masih berproses, dua di antaranya yakni KB Kookmin Bank yang berencana menguasai 67% saham Bank Bukopin Tbk dan Cathay Life Insurance Co. Ltd yang berencana menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Bank Mayapada Tbk. Berikut ini aksi korporasi bank-bank asing di sektor perbankan Indonesia, serta kinerja dari masing-masing investor asing tersebut.

1. KB Kookmin Bank - Bank Bukopin

Langkah KB Kookmin Bank makin dekat untuk menguasai 67% saham PT Bank Bukopin Tbk. Bank berkode emiten BBKP ini telah merilis prospektus Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Senin (13/7).

Setelah pelaksanaan PUT V rampung, maka investor asal Korea Selatan (Korsel) ini akan menguasai 37,6% saham Bank Bukopin, sedangkan pemegang saham mayoritas lainnya, PT Bosowa Corporindo, akan menguasai 23,36%.

Dalam perjanjian yang telah ditandatangani antara Kookmin Bank dengan Bank Bukopin pada 29 Juni 2020, Kookmin Bank telah berkomitmen untuk menjadi pembeli siaga jika saham baru yang diterbitkan melalui PUT V tidak terserap habis.

Sebelumnya, Kookmin Bank telah menempatkan dana sebesar US$ 200 juta atau Rp 2,8 triliun pada escrow account, untuk merealisasikan rencananya menjadi pengendali Bukopin. Selain itu, Kookmin Bank juga telah menyelesaikan proses due diligence tambahan dan dalam tahap finalisasi proses sesuai ketentuan di Korea Selatan (Korsel).

Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia. Total aset bank tersebut per 31 Desember 2019 mencapai sebesar Rp4.675 Triliun.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Siap Jadi Pengendali, Kookmin Bank Bakal Kuasai 51% Saham Bukopin" , https://katadata.co.id/berita/2020/06/11/siap-jadi-pengendali-kookmin-bank-bakal-kuasai-51-saham-bukopin
Penulis: Agustiyanti
Editor: Agustiyanti

Kookmin Bank yang saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar Bank di Asia. Total aset bank tersebut per 31 Desember 2019 mencapai sebesar Rp 4.675 triliun.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Kookmin Bank membukukan laba bersih sebesar 586,3 miliar won atau setara dengan Rp 7,16 triliun. Laba Kookmin Bank pada kuartal I 2020 ini tercatat naik 2,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

(Baca: Langkah KB Kookmin Bank Kuasai 67% Saham Bukopin Makin Dekat)

2. Cathay Life Insurance Co. Ltd - Bank Mayapada

Perusahaan asal Taiwan, Cathay Life Insurance berencana menambah kepemilikannya atas di PT Bank Mayapada Tbk, hingga nantinya menjadi pemegang saham mayoritas.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan bahwa masuknya Cathay Life sebagai pemegang saham pengendali Bank Mayapada sebagai langkah strategis kedua belah pihak agar Mayapada bisa naik kelas menjadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4.

Untuk naik jadi BUKU 4 Bank Mayapada membutuhkan suntikan modal sekitar Rp 20 triliun lantaran modal inti bank ini per 31 Maret 2020 sebesar Rp 10,42 triliun. Adapun untuk naik ke BUKU 4 bank harus memiliki modal inti minimal Rp 30 triliun.

Saat ini  anak usaha Cathay Financial Holding ini tengah melakukan perhitungan terkait besaran porsi saham yang bakal diambil alih. Mengutip informasi pada RTI Infokom, saat ini porsi kepemilikan Cathay Life di Bank Mayapada tercatat sebesar 37,33%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...