Bosowa Bakal Gugat OJK, Keberatan Proses Kookmin Kuasai Bukopin

Image title
21 Juli 2020, 15:04
Ilustrasi, suasana pelayanan nasabah di kantor pusat PT Bank Bukopin Tbk. Pemegang saham pengendali Bank Bukopin, PT Bosowa Corporindo menolak perintah OJK yang ingin agar perusahaan memuluskan jalan Kookmin Bank menjadi pemegang pengendali Bank Bukopin.
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Ilustrasi, suasana pelayanan nasabah di kantor pusat PT Bank Bukopin Tbk. Pemegang saham pengendali Bank Bukopin, PT Bosowa Corporindo menolak perintah OJK yang ingin agar perusahaan memuluskan jalan Kookmin Bank menjadi pemegang pengendali Bank Bukopin.

PT Bosowa Corporindo menolak perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meminta perusahaan memuluskan jalan KB Kookmin Bank menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Bukopin Tbk. Tak hanya menolak, Bosowa akan membawa masalah ini ke pengadilan.

Penolakan ini berawal dari surat OJK tertanggal 9 Juli 2020, yang menyatakan bahwa regulator jasa keuangan ini memerintahkan Bosowa untuk memberikan kuasa khusus kepada tim technical assistance dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Tim tersebut, nantinya akan mewakili Bosowa untuk menggunakan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Bukopin, yang rencananya digelar 25 Agustus 2020.

OJK juga disebut memerintahkan Bosowa Corporindo memberikan persetujuan atas rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement, yang dilakukan Bank Bukopin. Nantinya, KB Kookmin Bank akan membeli seluruh saham baru yang diterbitkan tersebut.

"Kami berkeberatan dengan perintah yang tertera dalam surat tersebut," kata Komisaris Utama Bosowa Corporindo Erwin Aksa, kepada Katadata.co.id, Selasa (21/7).

Bosowa Corporindo keberatan atas perintah tersebut, karena sebelumnya OJK juga pernah meminta perusahaan menyerahkan kuasa khusus kepada tim technical assistance BRI melalui surat pada 10 Juni 2020.

Saat itu, OJK meminta Bosowa Corporindo menyerahkan hak suaranya kepada tim technical assistance BRI pada RUPS Tahunan yang digelar pada 17 Juni 2020. Namun, Erwin menyatakan, bahwa kuasa yang diberikan hanya dalam RUPST dan untuk pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Bukopin.

Erwin menilai sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pengambilan keputusan perusahaan dilakukan melalui mekanisme RUPS atau RUPSLB pemegang saham.

Berdasarkan UU tersebut, seharusnya tidak boleh ada intervensi kepada pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya dalam RUPS maupun RUPSLB. Apalagi, Bosowa Corporindo masih menggenggam porsi kepemilikan terbesar dalam Bank Bukopin, yakni sebesar 23,39%.

"Perintah (OJK) itu silahkan, tapi kalau saya tidak mau melaksanakan perintah itu, saya punya hak juga, iya kan? Saya akan balas surat itu, saya tidak akan jalankan perintah tersebut," ujar Erwin.

Ia pun membenarkan, bahwa karena hal tersebut, Bosowa Corporindo akan mengambil jalur hukum untuk menggugat OJK. Gugatan tersebut dilakukan secara perdata dan melalui tata usaha negara (TUN) terhadap dokumen OJK tersebut.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...