Nasabah Jiwasraya Minta Kemenkeu Siapkan Dana Sebelum Restrukturisasi

Image title
28 Juli 2020, 10:54
Ilustrasi, logo PT Asuransi Jiwasraya. Nasabah Jiwasraya berharap pemerintah sudah menyiapkan dana sebelum melakukan restrukturisasi polis.
Jiwasraya.co.id
Ilustrasi, logo PT Asuransi Jiwasraya. Nasabah Jiwasraya berharap pemerintah sudah menyiapkan dana sebelum melakukan restrukturisasi polis.

Jelang restrukturisasi polis PT Asuransi Jiwasraya, pemerintah diharapkan sudah menyiapkan dana untuk mengganti investasi nasabah pemegang polis.

Salah satu pemegang polis produk JS Saving Plan Jiwasraya, Machril mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus berkomitmen menyiapkan dana sebelum restrukturisasi polis dilakukan mulai Agustus 2020. Sebab, Kemenkeu merupakan ultimare shareholder Jiwasraya.

"Harapan kami, pemerintah menyiapkan uang untuk nasabah, baru bicara soal restrukturisasi," kata Machril, kepada Katadata.co.id, Selasa (28/7).

Ia berharap pemerintah ikut turun tangan dalam diskusi pengembalian dana pemegang polis, terutama soal restrukturisasi. Menurutnya, hanya pihak Jiwasraya yang berjanji melakukan diskusi dengan pemegang polis.

Padahal, menurutnya Kemenkeu wajib terlibat, untuk memastikan dana nasabah dikembalikan sebelum Jiwasraya dibubarkan. Hal ini, mengacu pada Pasal 42 Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perusahaan, yang menyebutkan perusahaan wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya sebelum menghentikan kegiatan usaha.

Sementara, pemegang polis produk JS Saving lainnya, Rudhyanto mengatakan bahwa sebenarnya tidak begitu memikirkan langkah yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah Jiwasraya. Bahkan, dia menilai tidak etis untuk mendikte pemerintah dalam urusan ini.

Hanya saja, dia tegas mengatakan bahwa Jiwasraya dan pemerintah, memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengembalikan dana investasi nasabah.

"Pengembalian dana investasi nasabah adalah pertaruhan tanggung jawab hukum, dan moral karena telah menerima penempatan investasi pemegang polis," kata Rudhyanto.

Sementara, Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Fajar B. Hirawan mengusulkan dilakukan pengelompokan untuk memetakan nasabah yang membutuhkan dana segera. Terutama untuk nasabah tradisional, yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah.

"Saya yakin ada data yang sangat lengkap untuk pengkategorian. Nasabah yang memang dirasa membutuhkan dana segar sesegera mungkin untuk dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini harus diprioritaskan," kata Fajar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...