Strategi Garuda Indonesia Pulihkan Kinerja Usai Rugi Rp 10 Triliun

Image title
4 Agustus 2020, 13:33
Ilustrasi, pesawat milik PT Garuda Indonesia Tbk. Garuda Indonesia akan mengoptimalkan seluruh segmen bisnis dan melakukan pengelolaan biaya agar kinerja membaik di tengah pandemi corona.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
PT Garuda Indonesia akan mengoptimalkan seluruh segmen bisnis dan membenahi pengelolaan biaya agar kinerja membaik di tengah pandemi corona.

PT Garuda Indonesia Tbk akan memperkuat langkah pemulihan seoptimal mungkin agar kinerja semakin membaik. Targetnya, perusahaan dapat rebound dari posisi rugi Rp 10,47 triliun yang dibukukan sepanjang semester pertama 2020.

Secara garis besar, strategi yang dijalankan perseroan meliputi pemulihan kinerja secara menyeluruh pada berbagai lini bisnis. Misalnya optimalisasi pendapatan penumpang penerbangan berjadwal, layanan kargo, hingga penerbangan tak berjadwal atau charter.

Advertisement

"Fokus utama kami adalah mengupayakan perbaikan fundamental perseroan secara terukur dan berkelanjutan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam siaran pers, Selasa (4/8).

Selain menjalankan strategi pemulihan dari segmen bisnis, perseroan juga membenahi pengelolaan biaya. Beberapa aspek yang dimaksud antara lain negosiasi biaya sewa pesawat, restrukturisasi utang, hingga efisiensi di seluruh lini operasional.

Menurut Irfan, langkah strategis dari pengelolaan biaya ini diperlukan agar Garuda Indonesia mampu menyelaraskan tren permintaan dan penawaran di masa pandemi virus corona atau Covid-19. Melalui langkah pemulihan kinerja ditambah dukungan penuh pemerintah dan soliditas stakeholder penerbangan, ia yakin maskapai pelat merah ini dapat bertahan dan kembali bangkit.

Garuda Indonesia memang mendapat pukulan telak selama masa pandemi corona, di mana wabah ini menyebabkan industri penerbangan berada di titik terendahnya sepanjang sejarah. Pasalnya, pembatasan penerbangan di masa pandemi membuat frekuensi penerbangan seluruh maskapai turun signifikan.

Hal ini tercermin dari frekuensi penerbangan perseroan yang anjlok, dari sebelumnya rata-rata melayani lebih dari 400 penerbangan per hari menjadi hanya di kisaran 100 penerbangan per hari.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement