Imbas Pandemi, Target Pembiayaan Baru MTF Turun Menjadi Rp 15 T

Image title
7 Agustus 2020, 07:10
Ilustrasi, uang rupiah. PT Mandiri Tunas Finance menargetkan pembiayaan baru tahun ini sebesar Rp 15 triliun, turun 48% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 28,8 triliun.
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, uang rupiah. PT Mandiri Tunas Finance menargetkan pembiayaan baru tahun ini sebesar Rp 15 triliun, turun 48% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 28,8 triliun.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menargetkan mampu menyalurkan pembiayaan baru hingga akhir tahun mencapai Rp 15 triliun. Namun target tersebut lebih rendah 48% dibandingkan realisasi pembiayaan baru 2019 yang nilainya mencapai Rp 28,8 triliun.

Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan bahwa pihaknya masih tetap fokus untuk memberikan pembiayaan pada segmen ritel. Namun, dengan mempertimbangkan dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

"Pembiayaan akan ditopang oleh pembiayaan kepada karyawan berpendapatan tetap dan wirausaha yang tidak terdampak Covid-19 secara langsung," kata Harjanto, kepada Katadata.co.id, Kamis (6/8).

Ia menambahkan ada penurunan kualitas pembiayaan di tengah pandemi corona di mana rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing finance (NPF) akhir tahun diperkirakan naik ke level 2,6%. Tahun lalu NPF perusahaan anak PT Bank Mandiri Tbk ini berada di level 1,18%.

Untuk itu, pihaknya telah melakukan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak pandemi corona. Hingga Juli 2020 MTF telah menyetujui restrukturisasi pembiayaan senilai Rp 13,5 triliun. Jumlah tersebut berpotensi bertambah karena masih ada Rp 1,5 triliun lagi di dalam pipeline perusahaan.

Meski demikian, sejak Juli 2020 perseroan sudah menbghentikan program restrukturisasi pembiayaan terdampak pandmei corona. Pertimbangannya karena permintaan restrukturisasi sudah turun dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah dilonggarkan, sehingga ekonomi bergerak kembali.

"Jadi kalaupun ada customer yang minta restrukturisasi, kami bisa berikan program restrukturisasi normal dengan berbagai alternatif," kata Harjanto.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...