Kebal Pandemi, Laba Tiga Perusahaan Farmasi Semester I Naik Signifikan

Image title
11 Agustus 2020, 15:11
Ilustrasi, obat atau suplemen produksi industri farmasi. Kimia Farma, Kalbe Farma dan Sido Muncul membukukan laba pada semester I 2020 berkat peningkatan penjualan obat dan suplemen di tengah pandemi corona.
KATADATA
Ilustrasi, obat atau suplemen produksi industri farmasi. Kimia Farma, Kalbe Farma dan Sido Muncul membukukan laba pada semester I 2020 berkat peningkatan penjualan obat dan suplemen di tengah pandemi corona.

Industri farmasi menjadi salah satu sektor ekonomi yang mampu mencatatkan pertumbuhan positif meski secara umum perekonomian Indonesia mengalami kontraksi pada kuartal II 2020. Pertumbuhan positif tercermin pula dari kinerja beberapa perusahaan farmasi yang mampu membukukan kenaikan laba pada semester I 2020.

Seperti diketahui, pada kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi atau tumbuh negatif sebesar 5,32% secara tahunan atau year on year (yoy). Secara keseluruhan sepanjang semester I 2020 pertumbuhan ekonomi terkontraksi 1,62% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

Pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi penyebab kinerja ekonomi Indonesia jeblok sepanjang kuartal II 2020. Dari 17 sektor lapangan usaha, sepuluh sektor mengalami kontraksi, enam sektor melambat, dan hanya satu sektor yang meningkat secara tahunan.

Seiring kontraksi perekonomian pada kuartal II 2020, Kementerian Perindustrian mencatat kinerja beberapa sektor industri manufaktur yang masih tumbuh positif. Sektor tersebut meliputi industri kimia, farmasi dan obat tradisional dengan pertumbuhan sekitar 8,65%, lebih tinggi dibanding kuartal I 2020 yang tumbuh 5,59%.

Pertumbuhan sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional ini dipandang Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tak lepas dari meningkatnya permintaan obat-obatan dan suplemen kesehatan selama pandemi corona.

Pertumbuhan sektor ini tercermin juga dalam kinerja beberapa perusahaan farmasi, yang tetap mampu membukukan peningkatan laba sepanjang paruh pertama tahun ini. Berikut rangkuman kinerja beberapa perusahaan di sektor farmasi yang mampu mencatatkan kenaikan laba sepanjang semester I 2020.

1. PT Kimia Farma Tbk

PT Kimia Farma Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 48,57 miliar pada semester I 2020, naik 1,72% dibandingkan semester I 2019 yang sebesar Rp 47,75 miliar. Torehan laba yang positif berhasil dicapai perseroan berkat peningkatan penjualan sepanjang paruh pertama tahun ini.

Sepanjang semester I 2020 Kimia Farma berhasil mengantongi penjualan bersih Rp 4,68 triliun. Capaian tersebut mampu tumbuh 3,6% dibandingkan dengan realisasi penjualan bersih semester I 2019 sebesar Rp 4,52 triliun.

Perolehan angka penjualan terbesar disumbang dari produk pihak ketiga, sebesar Rp 3,08 triliun, naik 9,12% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,82 triliun. Penjualan produk pihak ketiga mayoritas berasal dari obat ethical, dengan raihan sebesar Rp 1,26 triliun, naik 5,85% dari Rp 1,19 triliun.

Sementara penjualan produk Kimia Farma sendiri totalnya mencapai Rp 1,6 triliun pada semester I 2020, turun 5,6% dibandingkan semester I 2019 yang sebesar Rp 1,69 triliun. Namun penjualan produk obat generik milik perseroan tercatat tumbuh 10,06% menjadi Rp 739,12 miliar.

Meski mencatatkan peningkatan penjualan, profitabilitas Kimia Farma sedikit tertekan karena beban usaha pada semester I 2020 tercatat sebesar Rp 1,51 triliun. Jumlah ini naik 4,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar dari Rp 1,44 triliun.

Selain itu, Kimia Farma harus mengalami kerugian selisih kurs dengan nilai bersih Rp 4,41 miliar pada paruh pertama tahun ini. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mampu membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 7,05 miliar.

Perseroan juga menanggung beban keuangan sebesar Rp 293,2 miliar sepanjang semester I 2020, atau naik hingga 30,52% dari periode yang sama tahun lalu. Di saat yang sama, pendapatan keuangan perseroan tercatat turun 67,36% yoy menjadi Rp 9,16 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Peningkatan beban dan penurunan pendapatan keuangan ini menggerus capaian positif penjualan Kimia Farma, sehingga laba bersih hanya tumbuh 1,72%.

2. PT Kalbe Farma Tbk

PT Kalbe Farma Tbk berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,38 triliun sepanjang semester I 2020, melonjak 10,25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif ini berhasil diraih berkat peningkatan penjualan produk dan upaya perseroan menekan beban penjualan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement