Bertahan di Tengah Pandemi, 3 Emiten Semen Tetap Cetak Laba Semester I

Image title
18 Agustus 2020, 13:56
Ilustrasi, pekerja mengangkut produk semen bungkus. Sepanjang semester I 2020 beberapa emiten semen masih mampu membukukan laba di tengah kondisi pandemi corona.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, pekerja mengangkut produk semen bungkus. Sepanjang semester I 2020 beberapa emiten semen masih mampu membukukan laba di tengah kondisi pandemi corona.

Pandemi virus corona atau Covid-19 memukul hampir seluruh sektor ekonomi dalam negeri, termasuk industri semen. Pasalnya, pandemi corona membuat beberapa proyek strategis dari pemerintah maupun konstruksi swasta tertunda yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja penjualan semen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi semen pada kuartal II 2020 mencapai 12,68 juta ton, turun 18,8% dibandingkan kuartal I 2020 dan 9,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara pengadaan semen dalam negeri tercatat sebesar 12,65 juta ton, turun 15,09% dibandingkan kuartal I 2020 dan turun 7,69% dibandingkan semester I 2019.

Kinerja perusahaan semen juga terdampak oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang menyebabkan operasional beberapa fasilitas produksi terhenti sementara. Di saat yang sama, perusahaan tetap menanggung beban operasional yang tidak sedikit, sehingga berpengaruh terhadap kinerja pendapatan dan laba sepanjang semester I 2020.

Penjualan semen sejatinya sudah menunjukkan indikasi kelesuan sejak Oktober 2019, dengan tingkat penurunan mencapai 52% dari 8 juta ton pada Oktober 2019, menjadi hanya 3,8 juta ton pada Mei 2020. Penurunan penjualan terlihat tajam pada Mei 2020, dibandingkan penurunan pada bulan-bulan sebelumnya.

Meski demikian, beberapa perusahaan semen tetap mampu membukukan laba bersih sepanjang semester I 2020 meski pendapatan turun signifikan. Kinerja positif tetap dicatatkan berkat langkah efisiensi yang dilakukan selama pandemi corona.

Berikut ini rangkuman kinerja empat perusahaan semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang semester I 2020:

1. PT Semen Indonesia Tbk

PT Semen Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 612,46 miliar pada semester I 2020, naik 26,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini bisa dikata pencapaian yang sangat positif, mengingat kinerja pendapatan perusahaan turun sepanjang paruh pertama tahun ini.

Sepanjang semester I 2020 Semen Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp 16,02 triliun, turun 1,99% dibandingkan semester I 2019. Meski secara umum seluruh segmen penjualan turun, dua lini utama perusahaan masih membukukan kenaikan pendapatan.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, pada paruh pertama tahun ini pendapatan dari penjualan semen tercatat sebesar Rp 13,39 triliun. Jumlah ini naik tipis 0,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,35 triliun.

Kemudian pendapatan dari penjualan terak tercatat sebesar Rp 1,38 triliun pada semester I 2020, naik 11,62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I 2019 penjualan terak tercatat mencapai Rp 1,23 triliun.

Sementara pendapatan yang turun sepanjang semester I 2020 berasal dari produk beton jadi dan siap pakai, kantong semen, persewaan tanah, jasa penambangan, jasa peledakan, serta pendapatan lain-lain. Masing-masing turun 26,54%, 36,83%, 25,58%, 100% dan 33,76% dibandingkan semester I 2019.

Seiring menurunnya penjualan, beban pokok penjualan emiten ini pun turun 4,05% menjadi Rp 11,1 triliun. Imbas penurunan ini, perseroan mencatat laba kotor Rp 4,8 trilun atau naik 4,3% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, perusahaan juga berhasil melakukan efisiesi yang tercermin dari menyusutnya komponen beban operasional perusahaan, seperti beban penjualan serta beban keuangan juga turun 13,3% menjadi Rp 1,20 triliun dibanding semester I tahun lalu yang sebesar Rp 1,50 triliun.

2. PT Indocement Tunggal Prakarasa Tbk

Sepanjang paruh pertama tahun ini PT INdocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 470,02 miliar. Jumlah ini turun 26,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 640,02 miliar.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, kinerja laba yang turun signifikan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan serta peningkatan beban operasi dan keuangan sepanjang semester I 2020.

Per 30 Juni 2020 pendapatan Indocement tercatat sebesar Rp 6,17 trilun, turun 11,55% secara tahunan atau year on year (yoy). Penjualan semen dan beton, baik terhadap pihak berelasi maupun melalui pihak ketiga tercatat anjlok.

Penjualan semen terhadap pihak berelasi tercatat mencapai Rp 52,7 miliar sepanjang semester I 2020, turun 34,85% dibandingkan semester I 2019. Kemudian, penjualannya melalui pihak ketiga tercatat sebesar Rp 5,65 triliun, turun 8,78% yoy.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...