Ambil Strategi Konservatif, Laba Bank Mandiri Semester I Turun 23,9%

Image title
19 Agustus 2020, 13:23
Ilustrasi, karyawan PT Bank Mandiri Tbk melayani nasabah. Bank Mandiri membukukan laba sebesar Rp 10,29 triliun sepanjang semester I 2020, turun 23,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi, karyawan PT Bank Mandiri Tbk melayani nasabah. Bank Mandiri membukukan laba sebesar Rp 10,29 triliun sepanjang semester I 2020, turun 23,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

PT Bank Mandiri Tbk membukukan kinerja kurang positif pada semester I 2020 dengan raihan laba Rp 10,29 triliun, turun 23,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba disebabkan karena sepanjang semester I 2020 perseroan tergolong konservatif imbas adanya pandemi virus corona atau Covid-19.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar pihaknya terus memastikan pertumbuhan konservatif melalui penerapan prinsip kehati-hatian. Sepanjang semester I 2020 perseroan juga melakukan analisis cermat dalam penyaluran pembiayaan, sehingga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terjaga di level 3,28%.

“Untuk mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi, kami juga membangun pencadangan untuk memastikan terjaganya kualitas aset. Per Juni 2020, rasio coverage cadangan kerugian penurunan nilai secara konsolidasi berada di kisaran 195,5%,” kata Royke dalam virtual conference, Rabu (19/8).

Ia menjelaskan meski pencadangan naik, Bank Mandiri memastikan likuiditas berada pada level aman dan dapat mendukung skenario ekspansi. Hal ini didukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15,82% year on year (yoy) menjadi Rp 976,6 triliun, di mana komposisi dana murah mencapai 61,9%.

Dengan beberapa strategi tersebut, Royke cukup bersyukur Bank Mandiri mampu menjaga kinerja dengan tetap membukukan laba meski turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi aset, Bank Mandiri secara konsolidasi mencatatkan pertumbuhan 10,02% menjadi Rp 1.359,4 triliun.

Sementara dari sisi penyaluran kredit, sepanjang semester I 2020 Bank Mandiri menyalurkan sebanyak Rp 871,7 triliun, naik 4,23% dibandingkan semester I 2019.

Per 30 Juni 2020 komposisi terbesar dicatatkan oleh kredit produktif dengan nilai mencapai Rp 585,3 triliun, naik 4,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara perinci terdiri dari kredit modal kerja sebesar Rp 306,4 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 279 triliun.

Sementara penyaluran kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 169,5 triliun sepanjang semester I 2020, naik 3,56% dibandingkan semester I 2019.

Royke menjelaskan saat ini fokus utama penyaluran kredit perseroan adalah membantu pelaku usaha terdampak pandemi corona, untuk mengembalikan kapasitas yang sempat lesu akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...