DBS Bank Beberkan Tiga Pilar untuk Pastikan Pembangunan Berkelanjutan

Image title
26 Agustus 2020, 15:35
Chief Sustainability Officer, DBS Bank, Mikkel Larsen memaparkan materi dalam acara webinar SAFE Forum 2020 : Sustainable Economic Recovery in Indonesia : Opportunities and Challenges, Rabu (26/8/2020).
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Chief Sustainability Officer, DBS Bank, Mikkel Larsen memaparkan materi dalam acara webinar SAFE Forum 2020 : Sustainable Economic Recovery in Indonesia : Opportunities and Challenges, Rabu (26/8/2020).

Upaya penerapan pembangunan berkelanjutan terus didorong oleh pemerintah dan dunia swasta di seluruh dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara terlebih khusus Indonesia. Untuk mewujudkan hal ini, DBS Bank menjelaskan mengenai upaya apa saja yang diambil perusahaan untuk memastikan bahwa pelaku usaha secara aktif beroperasi dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Chief Sustainability Officer BDS Bank Mikkel Larsen menjelaskan bahwa sebagai bank pembangunan perusahaan tetap memastikan bahwa pelaku usaha yang mengambil layanannya merupakan bisnis yang menjunjung keberlanjutan. Caranya adalah dengan menerapkan tiga pilar ekonomi berkelanjutan sebagai pedoman dalam memberikan layanan.

"Pilar pertama adalah menerapkan responsible banking, di mana kami memastikan pembiayaan hanya diberikan kepada perusahaan yang menerapkan praktik sosial yang baik," kata Mikkel dalam webinar SAFE Forum 2020: Restart and Rebuild After Crisis, yang diselenggarakan Katadata.co.id, Rabu (26/8).

Untuk Indonesia, Mikkel mengatakan bahwa DBS Bank sangat memperhatikan standar Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk memastikan perusahaan tidak melakukan praktik penebangan liar misalnya, serta kegiatan yang mengarah kepada kerusakan lingkungan.

Kemudian, ada pula layanan keuangan untuk bagi bisnis yang sedang dalam peralihan untuk mewujudkan pembangunan rendah karbon. Selain itu, DBS Bank juga berusaha menjangkau individu-individu yang selama ini tidak tersentuh layanan perbankan. Meski layanan ini secara profitabilitas kurang menarik dalam jangka pendek, namun Mikkel mengatakan hal ini sangat membantu terwujudnya pembangunan sosial dan dalam jangka panjang menguntungkan.

Pilar kedua yang diusung DBS Bank adalah kebijakan sumber daya manusia (SDM), di mana perusahaan memulai dari internal dengan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan di masa pandemi virus corona atau Covid-19.

Terakhir, mendedikasikan upaya untuk menciptakan dampak sosial melalui DBS Foundation yang memberikan pembiayaan bagi bisnis yang dalam upayanya mengejar laba tetap memperhatikan upaya-upaya sosial. Tipe usaha ini ia sebut sebagai social enterprise.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...