Kurs Pajak Sepekan Mendatang, Rupiah Menguat Atas 15 Mata Uang Asing
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan kurs pajak untuk periode 31 Agustus-6 September. Keputusan ini ditetapkan melalui terbitnya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 44/KM.10/2022.
Dalam daftar yang ditetapkan pemerintah, posisi rupiah terhadap 25 mata uang asing ditetapkan hampir seimbang. Dari 25 mata uang asing dalam daftar tersebut, rupiah ditetapkan menguat terhadap 15 mata uang asing.
Level kurs pajak rupiah untuk sepekan mendatang yang baru ditetapkan ini, berbanding terbalik dibandingkan sepekan sebelumnya. Pada periode 24-30 Agustus, posisi rupiah tergolong dominan, menguat terhadap 23 mata uang asing.
Meski demikian, posisi nilai tukar rupiah untuk perpajakan selama sepekan mendatang masih ditetapkan menguat terhadap mayoritas mata uang negara mitra dagang utama.
Untuk periode 31 Agustus-6 September, kurs pajak rupiah terhadap mata uang negara mitra dagang utama, hanya ditetapkan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Selama sepekan mendatang, nilai tukar rupiah untuk transaksi perpajakan terhadap dolar AS (US$) ditetapkan di level Rp 14.854 per dolar AS. Nilai ini melemah 0,4% dibandingkan level yang ditetapkan sepekan lalu, yakni Rp 14.794 per dolar AS.
Sementara, terhadap mata uang negara mitra dagang lainnya, kurs pajak rupiah masih ditetapkan menguat. Terhadap dolar Australia, rupiah ditetapkan di level Rp 10.277,07 per dolar Australia, atau menguat tipis 0,1%.
Kemudian, terhadap euro, rupiah ditetapkan sebesar Rp 14.800,22 per euro, atau menguat 1,2%. Sementara, terhadap dolar Singapura, rupiah ditetapkan di level Rp 10.660,44 atau menguat tipis 0,3%. Lalu, terhadap yen Jepang, rupiah ditetapkan sebesar Rp 10.833,99 per 100 yen, atau menguat 1,06%.
Sedangkan, terhadap yuan Tiongkok dan won Korea Selatan, kurs pajak rupiah ditetapkan masing-masing di level Rp 2.162,33 dan Rp 11,09. Terhadap dua mata uang ini, rupiah menguat masing-masing 0,48% dan 0,98%.
Berikut ini, perincian kurs pajak yang ditetapkan pemerintah untuk periode 31 Agustus-6 September melalui KMK Nomor 44/KM.10/2022.
Mata Uang | Kurs Pajak | |
24-30 Agustus | 31 Agustus-6 September | |
Dolar AS | 14.794 | 14.854 |
Dolar Australia | 10.287,7 | 10.277,07 |
Dolar Kanada | 11.449,01 | 11.437,13 |
Kroner Denmark | 2.014,42 | 1.989,93 |
Dolar Hongkong | 1.886,31 | 1.892,93 |
Ringgit Malaysia | 3.310,44 | 3.315,8 |
Dolar Selandia Baru | 9.305,11 | 9.190,99 |
Kroner Norwegia | 1.520,59 | 1.526,52 |
Poundsterling Inggris | 17.739,77 | 17.520,48 |
Dolar Singapura | 10.693,43 | 10.660,44 |
Kroner Swedia | 1.417,98 | 1.395,97 |
Franc Swiss | 15.529,28 | 15.395 |
Yen Jepang | 10.950,85 | 10.833,99 |
Kyat Myanmar | 7,04 | 7,08 |
Rupee India | 185,63 | 185,99 |
Dinar Kuwait | 48.181,06 | 48.234,7 |
Rupee Pakistan | 69,02 | 67,95 |
Peso Philipina | 264,75 | 264,81 |
Riyal Saudi Arabia | 3.939,76 | 3.954,54 |
Rupee Sri Lanka | 40,93 | 41,07 |
Bath Thailand | 416,43 | 412,03 |
Dolar Brunei Darussalam | 10.693,7 | 10.652,82 |
Euro | 14.981,38 | 14.800,22 |
Yuan Tiongkok | 2.172,9 | 2.162,33 |
Won Korea | 11,2 | 11,09 |
Sumber: Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia