Teori Belajar Sosial, Pengertian dan Kontribusinya dalam Pendidikan

Image title
Oleh Agung Jatmiko - Ghina Aulia
4 Januari 2024, 19:11
Teori belajar sosial
Unsplash
Teori belajar sosial.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Teori belajar sosial adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh psikolog asal Kanada, Albert Bandura. Teori ini menyoroti pentingnya pengamatan, imitasi, dan model dalam proses pembelajaran manusia.

Terletak di perbatasan antara psikologi kognitif dan behavioristik, teori ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana individu memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan perilaku melalui interaksi sosial.

Pilar utama dalam teori belajar sosial adalah konsep pengamatan, dimana individu belajar dengan mengamati perilaku orang lain di sekitar mereka. Proses ini kemudian diperkuat oleh kemampuan untuk meniru atau mengimitasi model-model tersebut.

Dalam teori belajar sosial, individu tidak hanya mencari inspirasi dari tokoh otoritatif seperti guru atau orang tua, tetapi juga dari sesama sebaya. Melalui pengamatan, seseorang dapat mengakses pengetahuan dan keterampilan yang mungkin sulit dicapai hanya melalui pengalaman pribadi.

Teori Belajar Sosial
Teori Belajar Sosial (Freepik)

Pengertian dan Ciri-ciri Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial, juga dikenal sebagai teori pembelajaran sosial atau teori pembelajaran observasional, adalah suatu kerangka konseptual yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Teori ini menekankan peran observasi, imitasi, dan model dalam pembentukan perilaku, pengetahuan, dan keterampilan individu.

Teori ini menyatakan bahwa manusia dapat belajar dari pengalaman orang lain, dan proses ini tidak hanya melibatkan penguatan dan hukuman, tetapi juga melibatkan faktor kognitif seperti perhatian, ingatan, dan motivasi.

Teori belajar sosial menawarkan pandangan yang kaya dan komprehensif tentang bagaimana individu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan perilaku melalui proses observasional dan interaksi sosial. Beberapa ciri utama yang teori ini adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan sebagai Basis Pembelajaran

Pengamatan menjadi pijakan utama dalam teori belajar sosial. Individu belajar melalui pengamatan perilaku orang lain di sekitar mereka. Dengan mengamati model-model tersebut, individu dapat memperoleh informasi baru, memahami konsep, dan mengembangkan keterampilan dengan cara yang lebih efisien daripada hanya melalui pengalaman pribadi.

2. Imitasi sebagai Proses Pembelajaran

Ciri lain teori belajar sosial, adalah imitasi, di mana individu meniru perilaku yang telah mereka amati. Ketika model-memberikan konsekuensi yang dianggap positif, ada kecenderungan untuk mengadopsi dan mengulangi perilaku tersebut. Ini menunjukkan bahwa imitasi bukan hanya sekadar replikasi aksi, tetapi juga keterlibatan dalam proses belajar yang mendalam.

3. Peran Sentral Model

Dalam teori belajar sosial, model adalah sumber perilaku yang diamati. Model bisa berasal dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh otoritatif seperti orang tua dan guru, atau bahkan dari sesama sebaya yang memiliki keterampilan atau pengetahuan tertentu. Kualitas dan relevansi model sangat mempengaruhi sejauh mana perilaku tersebut diadopsi.

4. Penguatan sebagai Pendorong Perubahan Perilaku

Ciri klasik dalam teori belajar sosial adalah konsep penguatan. Penguatan positif atau negatif setelah mengadopsi suatu perilaku dapat memengaruhi kecenderungan individu untuk mengulangi atau menghindari perilaku tersebut. Ini menciptakan siklus di mana hasil dari perilaku membentuk pola pembelajaran.

Teori Belajar Sosial
Teori Belajar Sosial (Freepik)

5. Pengaturan Diri dan Pembelajaran Berkelanjutan

Teori belajar sosial memahami bahwa individu mampu mengatur perilaku mereka sendiri. Konsep pengaturan diri memungkinkan individu untuk memonitor, mengevaluasi, dan mengendalikan perilaku mereka berdasarkan norma-norma sosial dan aturan masyarakat. Hal ini menciptakan potensi untuk pembelajaran berkelanjutan sepanjang kehidupan.

6. Faktor Kognitif

Faktor kognitif, seperti perhatian, ingatan, dan motivasi, juga menjadi ciri penting teori belajar sosial. Teori ini mengakui bahwa pembelajaran tidak hanya tentang pengamatan dan imitasi, tetapi juga melibatkan proses kognitif yang kompleks yang memoderasi interaksi antara individu dan lingkungannya.

Dengan ciri-ciri ini, teori belajar sosial memberikan kerangka konseptual yang mendalam untuk memahami bagaimana interaksi sosial membentuk pembelajaran dan perkembangan manusia. Hal ini memiliki implikasi penting dalam pendidikan, psikologi, dan pembangunan manusia secara keseluruhan.

Kontribusi Teori Belajar Sosial dalam Pendidikan

Teori belajar sosial memberikan kontribusi yang signifikan dalam konteks pendidikan, dengan membawa pemahaman mendalam tentang bagaimana pengaruh sosial dapat membentuk pembelajaran dan perkembangan individu.

Beberapa kontribusi kunci dari teori pembelajaran sosial dalam dunia pendidikan, antara lain.

1. Peran Model Positif

Dalam pendidikan, penggunaan model positif oleh guru dapat menjadi sarana yang efektif untuk membentuk perilaku dan keterampilan yang diinginkan. Guru dapat menjadi model yang memberikan contoh, membimbing, dan memberikan inspirasi bagi siswa.

Dengan memahami kekuatan model positif, pendidik dapat menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mengamati dan meniru perilaku yang dianggap positif.

2. Pengembangan Keterampilan Sosial

Teori belajar sosial menekankan pentingnya pengamatan dan imitasi dalam pembelajaran keterampilan sosial. Dalam konteks pendidikan, ini dapat diterapkan untuk pengembangan keterampilan interpersonal, kolaborasi, dan komunikasi.

Melalui pemberian contoh perilaku sosial yang diinginkan oleh guru dan teman sebaya, siswa dapat belajar cara berinteraksi dengan efektif dalam lingkungan pendidikan dan sosial.

3. Pemberdayaan Siswa untuk Pengaturan Diri

Konsep pengaturan diri dalam teori belajar sosial memberi kontribusi penting dalam pendidikan. Guru dapat memberdayakan siswa untuk mengatur perilaku mereka sendiri dengan membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memonitor dan mengendalikan perilaku mereka sendiri, guru dapat mendukung perkembangan kemampuan pengaturan diri yang memadai.

Teori Belajar Sosial
Teori Belajar Sosial (Freepik)

4. Penggunaan Penguatan dalam Pembelajaran

Teori belajar sosial menyoroti pentingnya penguatan dalam membentuk perilaku. Dalam pendidikan, penguatan positif dapat digunakan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan. Penghargaan, pujian, atau hadiah dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong siswa agar terus mengembangkan keterampilan dan perilaku yang positif.

5. Mengatasi Perilaku Antisosial

Teori belajar sosial juga memberikan pandangan tentang bagaimana perilaku antisosial dapat dipelajari melalui pengamatan dan imitasi. Dengan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku negatif, guru dapat merancang strategi pencegahan dan intervensi yang sesuai untuk membantu siswa mengatasi perilaku yang tidak diinginkan.

6. Peningkatan Efektivitas Pengajaran

Pendidik atau guru yang memahami teori belajar sosial dapat meningkatkan efektivitas pengajaran. Dengan menyadari peran model, penguatan, dan pengaturan diri, guru dapat merancang strategi pengajaran yang lebih terarah dan memotivasi siswa untuk belajar.

Dengan memahami dan mengintegrasikan konsep-konsep dari teori belajar sosial pendidikan dapat menjadi lebih kontekstual, berpusat pada siswa, dan berfokus pada pengembangan keterampilan sosial serta penguatan perilaku positif.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...