ESDM Teken Persetujuan Pengembangan Blok Tanjung Enim pada Awal 2020
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral atau ESDM akan menyetujui revisi proposal rencana pengembangan pertama atau POD Blok nonkonvensional Tanjung Enim pada Januari 2020. NuEnergy, selaku operator blok tersebut telah merampungkan revisi proposal POD.
Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan, Tanjung Enim akan menjadi blok yang menghasilkan gas dari batu bara atau Coal Bet Methane (CBM) pertama di Indonesia. Sementara, blok jenis CBM lainnya masih dalam status eksplorasi.
"Mudah-mudahan. CBM pertama di Indonesia dapat ditandatangani POD I. Mudah-mudahan tahun depan yang pertama kali yang di Tanjung Enim," ujar Djoko di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (31/12).
(Baca: PTBA dan Pertamina Bangun Proyek Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim)
Djoko menjelaskan pengembangan blok ini selama ini terkendala oleh nilai keekonomian harga jual gas. Namun, pihaknya saat ini telah memastikan sudah ada titik temu terkait masalah tersebut.
Adapun perusahaan yang telah menyatakan minat untuk menyerap gas dari Blok Tanjung Enim adalah PT Pertamina Gas atau Pertagas. Saat ini, Nu Energy dan Pertagas telah menyepakati nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding/MoU.