Sawit Didiskriminasi di Eropa, Jokowi: Pakai Sendiri Saja

Dimas Jarot Bayu
28 November 2019, 12:22
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian dan Lembaga, serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian dan Lembaga, serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Presiden Joko Widodo meminta minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO)  lebih banyak diolah untuk kepentingan dalam negeri. Hal tersebut dinilai lebih baik dibandingkan harus diekspor ke Uni Eropa yang kerap mendiskriminasi CPO dari Indonesia.

“Kenapa harus bertarung dengan Uni Eropa saat CPO kita di-banned, didiskriminasi? Kita pakai sendiri saja,” kata Jokowi dalam acara Kompas CEO 100 Forum 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11).

CPO dapat diolah sebagai campuran untuk Bahan Bakar Minyak jenis Solar. Pemerintah saat ini mewajibkan campuran minyak sawit sebanyak 20% pada biodiesel atau B20 yang ditargetkan meningkat menjadi B30 pada tahun depan.

Jokowi juga menargetkan Indonesia bisa memproduksi B50 dan B100 di masa mendatang. “Artinya CPO kita gunakan sendiri untuk biodiesel, biofuel,” kata Jokowi.

(Baca: Antisipasi Dampak Kampanye Hitam Sawit, Pemerintah Dorong B30)

Dengan pengolahan CPO tersebut, ia yakin harga komoditas utama Indonesia di pasar internasional ini bakal naik beberapa tahun ke depan. Hal tersebut, lanjutnya, akan menguntungkan para petani sawit di Tanah Air.

“Petani sawit kita akan menikmati harga yang baik, target kami ke sana,” kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...