Ma'ruf Amin: Jangan Hanya Jadi Negara Tukang Stempel Produk Halal

Agatha Olivia Victoria
13 November 2019, 14:55
Wakil Presiden terpilih MaÕruf Amin melambaikan tangan kepada wartawan sebelum mengikuti upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Jakarta, Minggu (20/10/2019).
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan pangsa pasar keuangan syariah Indonesia bisa melampaui Malaysia dan Mesir dalam beberapa tahun ke depan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut Indonesia saat ini merupakan konsumen produk halal terbesar dunia. Namun dari sisi produksi, Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain. 

"Kita jangan hanya jadi negara tukang stempel produk halal. Harus jadi produsen produk halal yang diekspor ke berbagai negara," kata Ma'ruf dalam acara 6th Indonesia Sharia Economic Festival di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (13/11).

Advertisement

Berdasarkan data Globalreligiousfutures, jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam (muslim) pada 2010 mencapai 209,12 juta jiwa atau setara 87,17% dari total penduduk sebanyak 239,89 juta jiwa. Pada 2020, penduduk muslim Indonesia diprediksi akan bertambah menjadi 263,92 juta jiwa dan meningkat pada 2050, seperti terekam dalam databoks di bawah ini. 

Ma'ruf tak merinci lebih jauh data industri halal di Tanah Air maupun negara lain. Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo pernah menyebut industri halal Indonesia tak hanya tertinggal dibandingkan sesama negara muslim, tetapi juga negara nonmuslim seperti Thailand dan Australia. 

"Tidak usah dibandingkan dengan Malaysia jauh, Uni Emirat Arab, jauh. Kita juga kalah dengan Australia," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari Antara, akhir tahun lalu. 

Perry kala itu menilai diperlukan peningkatan produksi produk halal di Indonesia. Hal ini, antara lain dapat dilakukan melalui pemberdayaan pesantren.

(Baca: BI: Zakat hingga Infak Belum Optimal Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement