Harga Komoditas Turun Diduga jadi Penyebab Penjualan Kendaraan Lesu

Agustiyanti
28 September 2019, 16:10
Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil.
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Ilustrasi kendaraan bermotor. Penjualan kendaraan bermotor tahun ini diperkirakan turun hingga 10% dibandingkan tahun lalu.

Harga sejumlah komoditas yang anjlok diperkirakan menjadi penyebab utama lesunya penjualan kendaraan bermotor. Tahun ini, penjualan kendaraan bermotor diperkirakan turun hingga 10% dibandingkan tahun lalu.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan tren harga komoditas hampir selalu berbanding lurus dengan penjualan kendaraan bermotor. Ia pun menduga lesunya penjualan kendaraan bermotor tahun ini terutama disebabkan sebagaian besar harga komoditas yang anjlok.

Advertisement

"Kendaraan produktif biasanya turun jika harga batu bara turun, sedangkan kendaraan penumpang biasanya lemah jika harga sawit turun," ujar Andry di Kuta, Bali pada Jumat (28/9).

Sepanjang tahun ini, menurut dia, rata-rata harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) FOB Malaysia berada pada kisaran US$$ 494,8 per ton, turun dibanding rata-rata sepanjang tahun lalu US$ 559,5 per ton. Sementara harga rata-rata batu bara turun dari US$ 107,2 per ton pada tahun lalu menjadi US$ 83,3 per ton sepanjang tahun ini.

(Baca: Pasar Domestik Lesu, Target Penjualan Mobil Dipangkas Jadi 1 Juta)

Adapun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil semester I 2019 mencapai 481.577 unit, turun 13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 553.773 unit kendaraan.

"Hingga akhir tahun, penjualan kendaraan bermotor kemungkinan turun 10%," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement