Perang Dagang, Tiongkok Sebut Tak Tertarik Bermain 'Game of Throne'
Tiongkok membalas kritik Amerika Serikat (AS) dengan menyatakan tak tertarik untuk memainkan 'Game of Thrones' di panggung dunia. Namun, mereka tak ingin diancam terkait perdagangan dan tak mengizinkan campur tangan AS dalam urusan mereka, termasuk terkait Hong Kong.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pidatonya di sela-sela majelis umum PBB tahunan di New York mendesak dihentikannya konfrontasi antara kedua negara dan mengatakan Tiongkok dan AS harus bekerja sama untuk saling menguntungkan.
Ia mengharapkan hasil positif dari putaran pembicaraan perdagangan dengan AS yang akan berlangsung pada bulan Oktober. Namun, dia mengatakan negosiasi harus didasarkan pada rasa saling menghormati dan tidak bisa terjadi di bawah ancaman.
Wang menolak pandangan orang-orang yang percaya Beijing bertujuan untuk melampaui Amerika Serikat (AS) dan mengatakan Tiongkok adalah negara berkembang yang masih jauh di belakang Amerika Serikat.
“Tiongkok tidak memiliki niat untuk memainkan game of throne di panggung dunia. Untuk saat ini dan di masa mendatang, Amerika Serikat masih dan akan tetap menjadi negara terkuat di dunia," ujar Wang Yi dikutip dari Reuters, Rabu (25/9).
(Baca: Peluang Indonesia Peroleh Untung dari Perang Dagang AS-Tiongkok)
Pada saat yang sama, ia mengatakan kedua negara harus tetap berpegang pada prinsip saling menghargai dan tak ikut campur tangan dalam urusan internal masing-masing, menghormati kedaulatan wilayah masing-masing, dan tidak berusaha untuk memaksakan kehendak mereka pada satu sama lain.