Tiongkok Keluarkan Jurus Baru Dongkrak Ekonomi di Tengah Perang Dagang

Agustiyanti
6 September 2019, 18:36
yuan, bank sentral tiongkok
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi yuan. Kebijakan Bank Sentral Tiongkok yang memangkas rasio cadangan diperkirakan bakal memberikan tambahan likuiditas pada bank komersial mencapai 900 miliar yuan.

Bank Sentral Tiongkok memutuskan untuk memangkas kewajiban rasio cadangan yang harus ditempatkan bank komerisal pada bank sentral sebesar 0,5%. Kebijakan tersebut dirilis guna memberikan stimulus pada perekonomian Negara Tembok Raksasa itu di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari South China Morning Post, penurunan kewajiban rasio cadangan ini akan meningkatkan kapasitas pinjaman bank dan menurunkan biaya dana perbankan. Stimulus ekonomi ini akan diterapkan mulai 16 September 2019 dan diperkirakan memberikan tambahan likuiditas pada perbankan untuk menyalurkan pinjaman hingga mencapai 900 miliar yuan atau sekitar Rp 1.783 triliun.

Bank Sentral Tiongkok bahkan memberikan kelonggaran rasio cadangan lebih besar pada bank-bank komersial diperkotaan yang berlaku mulai 15 Oktober 2019.

Kebijakan ini dirilis setelah pemerintah mengumumkan awal pekan ini niatnya untuk meningkatkan langkah-langkah stimulus ekonomi. Saat ini, ekonomi terbesar kedua di dunia itu menghadapi peningkatan tekanan ke bawah di tengah meningkatnya perang dagang dengan Amerika Serikat.

(Baca: Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Terus Melambat Hingga 2022)

Pada pertemuan eksekutif pada hari Rabu, Dewan Negara yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang memerintahkan lebih banyak investasi dan dukungan kredit untuk meningkatkan perekonomian, secara eksplisit menyebutkan pemotongan persyaratan cadangan bank serta mengurangi suku bunga pasar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...