Ekonomi AS Butuh Waktu Lama Pulih dari Corona, The Fed Tahan Bunga

Agustiyanti
30 April 2020, 07:48
the federal reserve, bank sentral as, perekonomian as lebih lama pulih, pemulihan ekonomi AS
KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. Bank Sentral AS menahan suku bunga AS pada rentang target 0% hingga 0,25%.

Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve menahan suku bunga acuannya mendekati nol dan berjanji akan memperluas stimulus  yang diperlukan guna membantu perekonomian. The Fed memperkirakan pemulihan ekonomi AS membutuhkan waktu yang cukup panjang, meski sebagian negara bagian mulai membuka perekonomian.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi akan merasakan beban ketakutan konsumen dan pembatasan sosial selama satu tahun atau lebih. Meski fase pemulihan akan benar-benar terjadi segera, Powell tak berani memberikan kata-kata optimistis terkait kapan tingkat pengangguran di negara tersebut kembali pulih.

Fase pertama pemulihan kemungkinan terjadi karena beberapa negara bagian AS telah mengizinkan toko dan bahkan restoran untuk buka kembali meski dengan pengaturan yang ketat. Penutupan ekonomi telah dilakukan di hampir seluruh wilayah AS guna mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Orang akan keluar dari rumah dan meningkatkan konsumsi, kita akan melihat angka pengangguran menurun dan kegiatan ekonomi meningkat," ujar Powell seperti dikutip Reuters, Kamis (30/4).

(Baca: IMF Siapkan Bantuan Likuiditas Jangka Pendek Hadapi Gejolak Corona)

Meski demikian, pemulihan tersebut tak mungkin langsung membawa AS kembali ke posisi sebelum krisis. "Kapan tepatnya ekonomi akan benar-benar pulih dan seperti apa angka-angkanya, saat ini sangat sulit untuk memprediksinya," kata dia.

Dalam pernyataan hasil keputusan rapat The Federal Open Market Committee atau FOMC  pada Rabu, The Fed mempertahankan suku bunga pinjaman dalam rentang target 0 hingga 0,25 %. Bank sentral juga berjanji untuk mengeluarkan berbagai kebijakan penopang ekonomi AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...