Pandemi Corona, Pemerintah Jamin Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun
Pemerintah menjamin ketersediaan beras di dalam negeri cukup hingga akhir tahun 2020 meski tengah dihadapkan dengan pandemi virus corona.
"Sampai akhir tahun 2020 diperkirakan stok masih mencapai 4,7 juta ton," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas melalui video conference, Selasa (5/5).
Airlangga mengatakan, stok tersebut berasal dari produksi beras pada Mei sekitar 3,6 juta ton. Pada Juni, produksi beras diperkirakan mencapai 2,3 juta ton.
(Baca: Mentan Klaim Wilayah yang Mengalami Defisit Beras Mulai Berkurang )
Kemudian pada Agustus 2020, Airlangga memperkirakan produksi beras mencapai 3 juta ton. Total produksi beras tersebut lalu dikurangi konsumsi beras hingga akhir tahun.
"Sehingga relatif sampai akhir tahun stok beras itu aman," kata Airlangga.
Terkait dengan komoditas lainnya, Airlangga menyatakan bahwa ketersediaannya relatif terjaga selama Ramadan dan Idul Fitri 2020. Namun, khusus bawang putih dan gula pasir, diperlukan impor dan realokasi untuk memenuhi ketersediaan di dalam negeri.
(Baca: Mentan: PSBB Tidak Boleh Menghambat Distribusi Pangan)
Menurut Airlangga, pemerintah telah mengimpor bawang putih pada April 2020 lalu sebanyak 94 ribu ton. Pada bulan ini, pemerintah akan kembali mengimpor 78 ribu ton bawang putih untuk kebutuhan dalam negeri.
Pemerintah juga akan merealokasi gula rafinasi sebanyak 140 ribu ton menjadi gula konsumsi. Jumlah tersebut akan ditambah realokasi gula yang sebelumnya akan diekspor ke luar negeri sebesar 9 ribu ton.
Selain itu, Perum Bulog juga akan mendistribusikan gula pasir ke pasar sebanyak 25 ribu ton. "Diharapkan jumlah stok ini akan meningkat di bulan April, Mei, dan Juni," kata Airlangga.