Ekspor RI ke Swiss Melonjak Hampir Empat Kali Lipat di Tengah Pandemi
Pemerintah mencatat ekspor ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 mencapai US$ 1 miliar. Jumlah tersebut melonjak hingga 284% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menggembirakan di tengah situasi pandemi virus corona.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss merangkap Liechtenstein Muliaman Hadad mengatakan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan ekspor yakni emas, produk tekstil rajutan, kopi, suku cadang mesin, mebel, minyak atsiri dan kimia organik.
“Nilai ekspor Indonesia ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 ini mencapai lebih dari US$ 1 miliar lebih besar dari nilai ekspor Indonesia ke Swiss untuk setahun pada 2019 yang hanya US$ 988 juta,” ujar Muliaman dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Kamis (16/7).
(Baca: Ekspor Produk Kehutanan Januari-Juni 2020 Anjlok 5% Imbas Covid-19)
Berdasarkan data Swiss Federal Customs Administration, peningkatan terbesar terjadi pada April dan Mei yang meningkat masing-masing 670% dan 404% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Sementara kenaikan secara bulanan tertinggi terjadi pada Maret.
Selain ekspor, impor dari Swiss juga turut meningkat selama Januari-Mei 2020. Berdasarkan data Swiss Federal Customs Administration, total impor pada periode tersebut mencapai US$ 308 juta, naik 74% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Produk farmasi menjadi salah satu komoditas impor yang meningkat dari Swiss. Selain itu, ada pula mesin turbin, suku cadang dan perlengkapan elektronik dan kimia organik, instrumen optik.
“Secara keseluruhan dalam lima bulan pertama 2020 ini, kita surplus sebesar US$ 721 juta,” ujarnya.
(Baca: Singapura Resesi, Dampak ke Perdagangan Aman Tapi Investasi Terancam)
Adapun catatan Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor secara keseluruhan tercatat membaik pada Juni 2020. Total ekspor tercatat mencapai US$ 12,03 miliar, naik 15,1% dibandingkan bulan sebelumnya atau 2,3% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara total impor pada bulan yang sama mencapai US$ 10,76 miliar. Jumlah ini naik 27,6% dibandingkan Mei 2020, tetapi lebih rendah 6,4% dari jumlah pada Juni 2019.