Kemenperin Dorong Industri Terhubung dengan Teknologi Digital

Fahmi Ahmad Burhan
21 Juli 2020, 19:53
internet of things, industri, keamanan internet
123RF.com/rawpixel
Ilustras. Perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi IoT dalam menjalankan operasional berpotensi mengefisienkan biaya produksi 12% hingga 15%.

Kementerian Perindustrian berupaya mendorong agar industri di semua sektor gencar memanfaatkan teknologi digital, terutama Internet of Things atau IoT. Potensi pasar IoT ditaksir mencapai Rp 444 triliun pada 2022.

"IoT fundamental, saat ini tumbuh pesat. Ke depan bisa link and match dengan industri," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam video conference pada Selasa (21/7).

Adapun potensi pasar sebesar Rp 444 triliun, terdiri dari aplikasi dan konten sebesar 78%, jaringan sebesar 13%, dan platform sebesar 9%. Agus juga memperkirakan perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi IoT dalam menjalankan operasional mampu mengefisienkan biaya produksi 12% hingga 15%. Apalagi, jika infrastruktur internet sudah maksimal.

"Ketika selesai satelit Palapa Ring dibangun, akan dukung internet kecepatan tinggi. Masalah konektivitas selesai, dan tidak ada lagi masalah konektivitas IoT," ujarnya.

Tidak hanya IoT, pihaknya juga mendorong agar industri mangadopsi teknologi lainnya seperti big data, kecerdasan buatan atau artificial intelligence, komputasi awan atau cloud computing, dan keamanan siber. "Infrastruktur digital di Indonesia bawa peluang positif, potensinya bisa mencapai US$ 150 miliar di 2025," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...