Cegah Klaster Idul Adha, Satgas Covid-19: Masyarakat Harus Disiplin
Perayaan Idul Adha dikhawatirkan meningkatkan penyebaran virus corona. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat Hari Raya agar tak muncul klaster-klaster baru.
"Kita harus benar-benar berdisiplin untuk menjaga diri, keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan tempat kerja agar tidak menjadi klaster terbaru penularan Covid-19," kata Doni di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (30/7).
Masyarakat yang bakal melaksanakan salat Idul Adha wajib mengenakan masker dan menjaga jarak dan membawa peralatan salat masing-masing. Pintu atau jalan masuk ke masjid pun harus dibatasi agar mudah melakukan pengecekan suhu jemaah. Lalu, pelaksanaan salat dan khotbah diperpendek tanpa mengurangi syarat dan rukunnya.
Adapun, pemotongan hewan kurban harus dilakukan di tempat terbuka. Hewan kurban yang akan disembelih harus dipastikan dalam keadaan sehat.
Petugas pemotongan hewan kurban diwajibkan menggunakan masker dan membawa peralatan masing-masing. Pemotongan kurban harus dilakukan dengan menjaga jarak dan mencegah kerumunan orang.
Selain itu, pembagian daging kurban diimbau tidak dilakukan di satu lokasi. Para petugas diminta untuk bisa mengantarkan langsung daging kurban ke alamat penerima.
Dalam kesempatan tersebut, Doni juga mengingatkan bahwa pandemi corona telah mengakibatkan banyak masyarakat terkena terkena pemutusan hubungan kerja. Perayaan Idul Adha dapat menjadi momentum untuk meringankan beban mereka yang berpotensi tidak mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi.
"Momentum Idul Adha saat yang tepat untuk kita membangkitkan rasa kebersamaan dan saling berbagi," kata Doni.
Menteri Agama Fachrul Razi menambahkan, masyarakat diharapkan membagikan daging kurban sebanyak mungkin kepada orang-orang yang membutuhkan. Menurut Fachrul, pembagian daging kurban itu bakal sangat bermanfaat untuk mereka yang kesulitan mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi.
Dia pun mengajak masyarakat untuk bisa meningkatkan pengelolaan zakat, infak, sedehkah, wakaf, serta rasa kepedulian untuk saling menolong. "Terutama di tengah kondisi masyarakat yang banyak mengalami krisis akibat terdampak Covid-19," kata Fachrul.
Pasien positif Covid-19 bertambah 2.381 orang per 29 Juli 2020. Total Kasus mencapai 104.432 dengan 62.138 pasien dinyatakan sembuh dan 4.975 orang meninggal dunia.