Sebar Informasi Salah Covid-19, Twitter Batasi Akun Tim Kampanye Trump

Agustiyanti
6 Agustus 2020, 16:31
twitter, tim kampanye trump, twitter batasi akun trump, akun twitter trump, covid-19, informasi hoaks
ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/WSJ/dj
Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News menyebut anak-anak hampir kebal dengan virus corona.

Twitter menyatakan telah membatasi akun kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah sebelumnya membagikan video berisi klaim palsu terkait virus corona.

Tim kampanye Trump @teamtrump mengunggah video wawancara Presiden AS itu dengan Fox News. Video tersebut mengandung pernyataan Trump bahwa anak-anak 'hampir kebal' terhadap virus. "Ini melanggar aturan Twitter tentang informasi salah terkait Covid-19. Pemilik akun diminta untuk menghapus cuitan sebelum dapat mengunggah lagi," ujar Juru Bicara Twitter dalam sebuah pernyatan.
Akun

Akun tim kampanye Trump pun telah menghapus video tersebut dan kini sudah dapat kembali mengunggah sejumlah cuitan. Hanya beberapa jam sebelumnya, Facebook juga menghapus unggahan dari halaman utama Trump yang menampilkan wawancara yang sama karena alasan serupa.

Juru Bicara Kampanye Trump Courtney Parella mengatakan Trump menyatakan fakta bahwa memang anak-anak kurang rentan terhadap virus corona. Ia pun menuduh kedua media sosial itu bias terhadap Presiden dan menyatakan bahwa perusahaan media sosial bukanlah penegak kebenaran.

Twitter dan Facebook telah menunjukkan kemampuan mengambil tindakan terhadap unggahan Trump dan orang-orang terdekatnya yang memberikan informasi salah. Twitter sebelumnya menempatkan label pada beberapa postingan dalam beberapa pekan terakhir tentang sejumlah topik yang dibahas Trump, mulai dari pemungutan suara hingga protes.

Pekan lalu, Twitter memberlakukan pembatasan serupa pada akun putra Presiden, Donald Trump Jr setelah memposting video yang menampilkan seorang dokter yang membuat klaim palsu tentang penyembuhan coronavirus dan menyatakan bahwa orang tidak memerlukan masker untuk mencegah penyebarn Covid.

Twitter mengatakan pada saat itu bahwa beberapa fungsi akun, termasuk kemampuan untuk menge-tweet dibatasi selama 12 jam. Pada bulan Juni, Twitter memasang label peringatan pada tweet Presiden yang memperingatkan jika pengunjuk rasa mencoba untuk mendirikan "zona otonom" di Washington DC, maka mereka akan "bertemu dengan kekuatan serius!"

Twitter mengatakan bahwa tweet melanggar kebijakan perusahaan terhadap perilaku kasar, khususnya, ancaman bahaya terhadap kelompok yang dapat diidentifikasi.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...