Resesi Ekonomi Jepang Makin Dalam, PDB Kuartal II Negatif 27,8%

Agustiyanti
17 Agustus 2020, 09:27
resesi ekonomi, resesi ekonomi jepang, ekonomi jepang terkontraksi
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/AWW/dj
ilustrasi. Jepang telah mengalami resesi ekonomi sejak kuartal I 2020.

Jepang terpukul oleh kontraksi ekonomi terbesar sepanjang sejarah pada kuartal kedua akibat pandemi virus corona yang menghancurkan bisnis dan belanja konsumen. Kondisi ini membuat pembuat kebijakan berada di bawah tekanan untuk tindakan yang lebih berani untuk mencegah resesi semakin dalam.

Produk domestik bruto Jepang menyusut 27,8% pada April-Juni dibandingkan periode yang sama tahun ini, menandai penurunan terbesar sejak data pembanding tersedia pada 1980. Jepang telah mengalami resesi sejak kuartal I lalu.  Ini adalah kontraksi kuartal ketiga berturut-turut dan sedikit lebih besar dari perkiraan pasar yang turun 27,2%.

Advertisement

"Penurunan besar dapat dijelaskan oleh penurunan konsumsi dan ekspor. Saya berharap pertumbuhan berubah positif pada Juli-September. Tapi secara global, rebound berjalan lambat, kecuali di Tiongkok," kata Takeshi Minami, Kepala Ekonom di Norinchukin Research Institute dikutip dari Reuters, Senin (17/8).

Sementara ekonomi mulai bergerak setelah lockdown dicabut pada akhir Mei, banyak analis memperkirakan pemulihan ekonomi akan terjadi pada Juli-September akan terbatas. Kenaikan jumlah kasus baru infeksi membuat dompet konsumen tetap ketat.

Konsumsi swasta, yang menyumbang lebih dari setengah ekonomi Jepang, anjlok 8,2% untuk kuartal tersebut. Kontraksi ini melebihi perkiraan analis sebesar 7,1%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement