Terburuk Sejak Krisis 1998, Ekonomi Thailand Minus 12% pada Kuartal II

Agustiyanti
17 Agustus 2020, 19:21
ekonomi thailand kuartal II, resesi ekonomi thailand, krisis keuangan asia 1998, pandemi corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/aww/cf
Ilustrasi. Ekonomi Thailnd terpukul sangat dalam akibat pandemi virus corona lantaran kunjungan wisatawan asing yang selama ini menjadi andalan anjlok.

Perekonomian Thailand pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi tahunan terbesar sejak krisis keuangan Asia akibat dampak virus corona. Pemerintah Thailand pun memangkas proyeksi produk domestik bruto pada tahun ini dan mengumumkan lebih banyak stimulus.

Data dari badan perencanaan negara menunjukkan penurunan hingga 100% pada kunjungan wisatawan asing memberikan pukulan terbesar bagi ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu. Virus corona dan langkah-langkah untuk menekan penyebaran Covid-19 juga memukul konsumsi, investasi swasta, dan ekspor.

Advertisement

Ekonomi Thailand terkontaksi 12,2% pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 9,4% dibandingkan kuartal sebelumnya. Kontraksi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi Ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan ekonomi kontraksi 13,3% dibandingkan kuartal II 2019 atau negatif 11,4% dibandi kuartal sebelumnnya.

Deputi Baru Perdana Menteri Supattanapong Punmeechaow mengatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan lebih banyak stimulus bulan ini, "untuk mendukung ekonomi dan semua kelompok orang yang terkena dampak," ujarnya, seperi dikutip dari Reuters, Senin (17/8).

 Data juga menunjukkan rekor kontraksi secara kuartal, merepresentasikan masalah lain bagi pemerintah, yang juga menghadapi protes anti-pemerintah terbesar sejak kudeta 2014.

"Rilis ekonomi hari ini menggarisbawahi jatuhnya permintaan, baik secara eksternal maupun internal," kata Kobsidthi Silpachai, Kepala Riset PasarModal Kasikornbank.

Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional attau NESDC memangkas perkiraan produk domestik bruto untuk tahun ini menjadi negatif 7,3% -7,8% dari sebelumnya minus 5% -6%. Perekonomian Negeri Gajah ini mengalami rekor kontraksi tahunan sebesar 7,6% pada tahun 1998.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement